Thursday, 9 June 2016

Variabel Penelitian dalam Metodologi Penelitian

Salah satu bagian yang terpenting saat akan melakukan penelitian adalah menetapkan variabel penelitian. Hal ini menentukan arah

variabel
sumber : sugrahaku.com

penelitian yang akan dilakukan, cara mengukurnya  dan metodologinya.  Itulah sebabnya, penting bagi peneliti terlebih dahulu menentukan variable-variabel yang akan diikutkan dalam penelitian tersebut, serta menemukan hubungan atau keterkaitan antar variabel. Variabel yang diteliti selanjutnya akan mempengaruhi judul penelitian dan juga hipotesis penelitian.


Seorang peneliti, biasanya mengawali penelitiannya dengan sebuah konsep yang teoritis sifatnya.  Hanya saja, sebuah konsep memiliki nilai subyektivas dan juga belum tentu dapat langsung diukur. Oleh karena itu suatu konsep harus diturunkan menjadi suatu definisi operasional agar dapat diukur secara konsisten oleh satu peneliti ke peneliti lainnya. 

Konsep dan Variabel

Konsep atau sering disebut juga sebagai konstruk adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan mengeneralisasikan obyek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin (2001) mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan Kerlinger (1995) menyebutkan konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi konsep merupakan sejumlah ciri atau standar umum suatu obyek.
Pengetahuan tentang konsep penting dipahami karena beberapa alasan. Pertama, untuk menyederhanakan proses penelitian dengan cara mengkombinasikan karakteristik-karakteristik tertentu, obyek-obyek atau individu-individu ke dalam kategori yang lebih umum. Contohnya seorang peneliti bermaksud meneliti keluarga yang mempunyai surat kabar, majalah buku, radio, tabloid, maupun televisi. Untuk membuat lebih sederhana, peneliti mengkategorikannya sebagai konsep “jenis-jenis media massa yang digunakan keluarga”. Kedua, konsep menyederhanakan komunikasi di antara orang-orang (ilmuwan, akademisi, praktisi, mahasiswa) yang ingin berbagi pemahaman tentang konsep yang digunakan dalam penelitian. Contohnya, peneliti mungkin menggunakan konsep “partisipasi politik” untuk menunjukkan tingkat keikutsertaan dalam pemilu dan partai politik. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun variabel maupun skala pengukuran yang akan digunakan. Contohnya konsep “pola asuh” mempunyai tiga nilai yaitu permisif, demokratis, otoriter yang merupakan jenis variabel kategorik dan skala pengukuran nominal.
Kesulitan mengartikan sebuah konsep terjadi karena ilmu-ilmu sosial termasuk psikologi lebih sukar diukur daripada ilmu alam. Ilmu alam mempunyai sifat relatif tetap. Misalnya besi yang dipanaskan akan memuai, hal ini pasti terjadi dimana saja dan kapan saja, dan setiap orang akan menerimanya sebagai suatu kepastian dan kebenaran. Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial karena obyeknya adalah manusia maka sulit untuk diukur. Sifat manusia berubah-ubah dan multimajemuk. Contoh dalam mengkonsepsi raut wajah. Tersenyum dapat diartikan sebagai bahagia, ejekan maupun sindiran. Menangis dapat diartikan sebagai kesedihan, terharu atau ketakutan. Kesulitan kedua, karena mengkonsepsi ini disebabkan sikap subjektif orang yang sering kali membuat peneliti terjebak dalam sikap stereotype (pandangan yang salah terhadap kelompok tertentu). Hal ini disebabkan adanya intervensi subjektif kepentingan tertentu. Misalnya konsepsi ciri khas orang suku tertentu sebagai seorang yang ulet bekerja, sulit diatur, tidak disiplin, berwatak keras dan sering mengganggu ketentraman.

DEFINISI VARIABEL
Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau konsep operasional. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-acuannya secara relatif mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasi, diurut atau diukur (Mayer, 1984). Jadi variabel adalah bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Variabel berfungsi sebagai penghubung antara dunia teoritis dengan dunia empiris. Variabel merupakan fenomena dan peristiwa yang dapat diukur atau dimanipulasi dalam proses riset. Contoh, “kepuasan pelanggan” adalah dunia teoritis, sedangkan “seseorang dapat dipuaskan secara : sangat puas, sedikit atau tidak sama sekali” adalah representasi dari dunia empiris.   
Variabel dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat diberikan nilai-nilai yang berbeda. Oleh karenanya sesuatu yang bervariasi dapat dijadikan sebagai variabel. Sebagai contoh, usia dapat dijadikan sebagai variabel karena ia dapat diberikan nilai yang berbeda-beda pada orang yang berbeda-beda maupun pada orang yang sama namun pada waktu yang berbeda. Negara juga dapat menjadi variabel karena, setiap orang memiliki kewarganeragaan yang berbeda-beda. Demikian juga motivasi dapat dijadikan variabel karena tingkat motivasi seseorang yang menjadi subyek penelitian dapat tentukan nilainya dan terdapat perbedaan motivasi antara satu orang dengan orang lainnya.

JENIS-JENIS VARIABEL
Variabel dapat diklasifikasikan dalam 3 cara berikut ini :
(1).  Berdasarkan hubungan sebab akibat (causal relationship)
(2).  Berdasarkan desain penelitian ( design of the study)
(3).  Berdasarkan unit pengukuran

Jenis variabel berdasarkan hubungan sebab akibat

Bila ditinjau dari bentuk penelitian yang bersifat kausal, maka terdapat 4 jenis variabel, yaitu :
1. Change variables : yaitu variabel yang menjadi penyebab permasalahan. Disebut juga independent variable (IV).
2.    Outcome variables : yaitu variabel yang memperoleh dampak dari variabel penyebab, disebut juga dependent variable (DV). 
3.   Variabel yang mempengaruhi hubungan sebab akibat antara IV dan DV namun tidak diukur dalam penelitian, disebut juga extraneous variables. Kendati tidak diukur dalam penelitian namun dapat mempengaruhi besarnya hubungan antara IV dan DV.
Connecting / linking variables yaitu variabel yang menjadi mediator IV terhadap DV, disebut juga intervening variables. Dalam beberapa situasi, hubungan antara IV dan DV tidak dapat terjadi tanpa melalui intervensi variabel lain, itu sebabnya muncul intervening variables. 

No comments:

Post a Comment