Persuasi
ialah suatu usaha untuk merubah perilaku seseorang melalui pesan-pesan
bervariasi. Persuasi ada dimana-mana dibagian politik,
markrting,pengasuhan,negosiasi, dakwa dan pengambilan keputusan pengadilan.
Meski begitu
sumber : bidamalvia.wordpress.com
para ahli psikologi sosial ingin memahami apa yang membawa pada
perubahan perilaku yang efektif dan tahan lama. Para psikolog sosial biasanya
mempelajari persuasi dengan cara
yang sama dengan ahli geologi yang mempelajari erosi dengan mengobservasi
faktor-faktor yang bervariasi dan eksperimen yang terkendali efeknya sangat
kecil dan hanya mempengaruhi perilaku yang lemah yang tidak nilai-nilai diri
sendiri. Tetapi dengan waktu yang cukup lama faktor-faktpr tersebut dapat
memberi efek yang besar.
Dua arah dari persuasi
Para
peneliti persuasi seperti Richard
Petty and John Cacioppo (petty & others,2005) dan Alice Eagly dan shelly
chaiken (1993) melaporkan bahwa persuasi
terbagi melalui kearah central
dan peripheral.Central route
persuasion, fokus pada argument biasanya ada pada saat seseorang termotivasi
dan dapat memikirkan tentang suatu masalah. Jika argumentnya kuat dan memaksa
maka itu adalah persuasi, jika lemah
mereka akan melawan argumentnya. Tapi terkadang kekuatan dari argument tidak
dipermasalahkan. Dari pada mempertimbangkan apakah argument itu memaksa kita
akan lebih mengikuti Peripheral route to persuasion, dimana hal ini
fokus pada isyarat-isyarat yang memicu penerimaan tanpa di pikirkan terlebih
dahulu.
Argumen kuat vs argument lemah.
Terkadang
argument dalam suatu komunikasi cukup kuat dan berpengaruh dan terkangang
lemah. Misalnya bukti bahwa hubungan seks bebas bisa menyebabkan AIDS adalah
bukti kuat. Argument bahwa Bung Karno masih hidup adalah argument lemah.
Kita
biasanya beranggapan bahwa argument yang kuat akan lebih banyak menimbulkan
perubahan sikap ketimbang argument yang lemah namun dalam kenyataannya tidak
selalau demikian.orang merespon merespon argument yang kkuat dalam komunikasi persuasi apabila mereka
termotivasi untuk memerhatikan dan mampu merenungkan argument tersebut.
Unsur-unsur Persuasi
Terdapat
empat kriteria primer persuasi yang
dikembangkan oleh Psikolog Sosial di antaranya: (1) pembicara, (2) pesan yang
disampaikan, (3) bagaimana pesan tersebut disampaikan, (4) pendengar. Dalam
kata lain, siapa mengatakan apa disampaikan untuk siapa?
1. Siapa yang Menyampaikan? Seorang
Pembicara (The Communicator)
Hal
pertama yang kita lihat dalam situasi komunikasi adalah komunikator, atau
sumber pesan. Beberapa komunikator mungkin otoritatif, seperti guru atau
ilmuwan.sumber lain mungkin orang lucu, pelawak tukul arwana di iklan televisi
yang mencoba menyakinkan kita untuk membeli produk jamu obat asam urat salah
satu temuan persuasi yang reliable
adalah bahwa semakin suka terhadap seseorang komunikator, semakin besar orang
itu memodifikasi sikapnya sesuai dengan isi pesan.temuan ini berasal dari
gagasan transfer efek dalam pendekatan belajar untuk sikap.evaluasi terhadap
komunikator, entah itu positif atau negative, ajkan mentransfer pandangan yang
mereka dukung.beberapa aspek dari komunikator akan mempengaruhi proses evaluasi
terhadap si komunikator itu.
Bayangkan
contoh berikut: I. M. Wright, seorang paruh baya asal Amerika yang sedang
menyaksikan berita sore hari. Pada segmen pertama, sekelompok orang radikal
diperlihatkan sedang membakar bendera Amerika. Seperti yang mereka lakukan,
yang lain berteriak melalui pengeras suara setiap kali ada pemerintah yang
menindas, “itu adalah hak rakyat untuk mengubah atau menghapus itu.... itu
adalah hak mereka, itu adalah tugas mereka, untuk menghilangkan pemerintahan
yang seperti itu!” dengan nada yang marah. Mr. Wright bergumam kepada istrinya,
"itu memuakkan mendengar mereka meneriakkan garis Komunis." Pada
segmen selanjutnya, kandidat presiden berbicara tentang aintipajak menyatakan,
“penghematan harus menjadi prinsip dalam pengeluaran pemerintahan kita.
Seharusnya sudah secara jelas untuk semua pegawai pemerintahan bahwa korupsi
dan pemborosan merupakan kejahatan yang besar.” Dengan rasa puas, Mr. Wright
kemudia merasa lega dan tersenyum: “Nah, kita membutuhkan orang yang memiliki
rasa peka seperti itu. Saya suka orang seperti itu.”
Sekarang
berpindah pada kasus lain, bayangkan Mr. Wright sedang mendengarkan kutipan
revolisioner yang sama tentang “Hak Rakyat” pada orasi tentang Deklarasi
Kemerdekaan tanggal 4 Juli (asal dari kutipan tersebut) dan mendengar pembicara
comunist membaca kalimat tentang penghematan yang dikutip dari Ketua Mao
Zedong. Akankah dia, Mr. Wright bereaksi yang berbeda?
Psikolog
sosial telah menemukan bahwa siapa yang
berbicara akan mempengaruhi apakah persuasi
akan diterima oleh seorang audiens
tersebut. Dalam suatu percobaan, ketika para pemimpin Sosialis dan
Liberal di parlemen Belanda memiliki posisi yang sama di parlemen dan
menggunakan bahasa yang sama pula, tetapi persuasi
mereka lebih efektif dengan anggota partai mereka masing-masing (Wiegman,
1985). Apa yang membuat seorang komunikator lebih persuasive dibandingkan
dengan yang lain?
a.
Kredibilitas
Setiap
dari individu akan menemukan pernyataan
tentang manfaat latihan yang lebih dipercaya jika itu berasal dari Royal
Society atau National Academy of Sciences bukan dari tabloid. Tapi pengaruh
kredibilitas sumber (perceived expertise ang trustworthiness) berkurang setelah
satu bulan atau lebih. Jika pesan dari orang yang kredibel (orang yang dapat
dipercaya) bersifat persuasif maka akan berdampak pada
pudarnya sumber dari pesan tersebut. Dan dampak dari orang noncredible Sejalan
dapat meningkat dari waktu ke waktu jika orang mengingat pesan lebih baik dari
pada untuk tidak diperhitungkan alasan. (cook & Flay, 1978; Gruder &
lain, 1978; Pratkanis & others, 1988). Penundaan
persuasi ini setelah orang lupa akan sumber atau hubungan sumber dengan
pesan tersebut disebut dengan sleeper effect.
b.
Keahlian
Sumber
yang ahli biasanya lebih persuasive ketimbang sumber non-ahli. Dalam sebuah
studi, partisipan diberi tahu bahwa mereka berpartisipasi dalam studi tidak
jelas. Mereka kemudian membaca evaluasi dari pihak lain tentang stanza yang
tidak kita sukai. Komunikator beragumen bahwa puisi itu lebih bagus ketimbang
penilainan partisipan. Variable yang penting disini adalah sumber dari
komunikasi untuk beberapa partisipab, sumber itu dikatan berasal dari
T.S.Eliot, sedangkan bagi partisipan lain, sumbernya dikatakan berasal dari
mahasiswa Mississippi state teacher college.setelah membaca pesan
tersebut,partisipan mengevaluasi ulang puisi itu. Ada lebih banyak perubahan
respons terhadap komunikator yang berkredibilitas tinggi, yakni T.S.Eliot, ketimbangan
dari komunikator berkrebilitasrenda (Aronson,tunner& Carlsmith, 1963).
c.
Amanah
Selain
keahlian, adalah penting bahwa komunikator itu dianggap sebagai orang yang
dapat dipercaya (amanah) dan tidak memberikan pendapat yang bias. Salah satu
cara yang dilakukan komunikator agar dapat memunculkan persepsi ini adalah
dengan menyatakan pendapat yang
bertentangan dengan kepentingan dirinya sendiri. Misalnya, seorang jakksa dan
seorang penjahat saling memberikan pernyataan tentang apakah aparat penegak
hukum perlu diperkiuat atau tidak. Biasanya pendapat jaksa akan lebih persuasif.
d.
Attractiveness
Sebagian
besar dari kita menyangkal bahwa dukungan oleh bintang atlet dan entertainers
mempengaruhi kita. Kita tahu bahwa bintang jarang memiliki pengetahuan tentang
produk yang mereka mendukung. Selain itu, kita tahu tujuannya adalah untuk
membujuk kita, kita tidak hanya sengaja menguping Jennifer Lopez membahas
pakaian atau wewangian (parfum). Iklan tersebut didasarkan pada karakteristik
lain dari komunikator yang efektif: attractiveness
Kita
mungkin berpikir kita tidak dipengaruhi oleh daya tarik, namun para peneliti
menemukan sebaliknya. Kami lebih cenderung untuk menanggapi mereka yang kita
sukai, sebuah fenomena yang dikenal untuk mereka mengorganisir permohonan amal
dan penjualan permen. Bahkan percakapan yang cukup singkat dapat mempengaruhi
seseorang dan meningkatkan keinginan kita untuk mempengaruhi orang tersebut (Burger
& others, 2001). Keinginan kami dapat membuka kita ke argumen komunikator (central route persuasion), atau mungkin
memicu asosiasi positif ketika kita melihat produk kemudian (peripheral route persuasuion).
Attractiveness
datang dalam beberapa bentuk. Daya tarik
fisik (physical appeal) adalah
salah satunya. Argumen, terutama yang emosional, lebih sering berpengaruh
ketika mereka datang dari orang yang kita anggap menarik (Chaiken, 1979; Dion
& Stein, 1978; Pallak & lain, 1983).
Kesamaan (similarity) yang lainnya. Kita cenderung
menyukai orang-orang yang sama seperti kita. Kita juga dipengaruhi oleh mereka,
sebuah fakta yang telah dimanfaatkan oleh kampanye antirokok yang sukses dengan
fitur menarik bagi pemuda pemuda lainnya melalui iklan yang menantang industri
tembakau tentang kehancuran dan praktik pemasaran (Krisberg, 2004). Orang-orang
yang bertindak seperti yang kita lakukan, meniru postur kita, itu juga lebih
mempengaruhi. Jadi penjual kadang-kadang diajarkan untuk "meniru dan
bercermin": Jika lengan pelanggan
atau kaki disilangkan begitu pula dengan si penjual dan jika dia tersenyum maka
penjual tersenyum kembali.
2.
Pesan
yang disampaikan (The Message)
Pesan adalah
sesuatu yang jelas, pesan yang emosional,kehangatan, dan penerimaan yang
diberikan oleh kelompok pada orang yyang kesepian atau tertekan dapat menjadi
pemikat. mempercayai guru, bergabung dengan keluarga,kita mempunyai jawaban,
“satu jalan” pesan disampaikan melalui
berbagai saluran, seperti pengajaran, diskusi kelompok kecil, dan tekanan
sosial secara langsung.
3.
Bagaimana
pesan tersebut disampaikan ( How to said? The message context)
Mendistoris pesan. Faktor
pesan mungkin juga penting dalam mempengaruhi keputusan untuk menolak suatu komunikasi persuasive.Ingat kembali
bahwa teori konsistensi kognitif menyatakan bahwa inkonsistensi atau
ketidakcocokan antara pandangan atau posisi anda dengan pandangan yang didukung
dalam suatu pesan mungkin akan diatasi dengan mendistoriatau melakukan
mispersepsi komunikdalam rangka mereduksi diskrepansi antara posisi anda dan
posisi pesan. Misalnya, U.S Surgeon General
menulis sebuah artikel yang merekomendasikan bahwa orang dewasa muda
yang akatif secara seksual agar melakukan praktik seks yang aman karena mungkin bisa terjadi terkena AIDS. Mereka
yang tidak ingin melakukan seks yang aman mungkin membaca pesan ini dan
kemudian menafsirkan bahwa penulis artikel itusecara tersirat menyatakan bahwa
orang dewasa tidak perlu terlalu mencemaskan soal AIDS karena bukti adanya
penularan belum cukup kuat. Mereka menyalah nafsirkan pesan itu dengan sengaja
melakukan mispersepsi atas isi artikel
saat membacanya, dengan mendistori memorinya atau mungkin dengan hanya membaca
sebagian dari artikel itu dan kemudian merekonstruksi sendiri anggapannya. Apa
pun caranya, hasilnya adalah sama. Pesan menjadi tidak terlalu diskrepan
(ketidakcocokan). Sayangnya, dalam kasus AIDS,akibat dari pendistorsian secara
sengaja ini sangat mengkhawatirkan.
4. THE
AUDIENCE
Selain konten, penting untuk mempertimbangkan siapa yang
menerima pesan. Ada dua karekteristik dari si penerima pesan yang perlu
dipertimbangkan.
1.
USIA
Manusia cenderung memiliki sikap sosial dan politik yang
berbeda sesuai dengan usianya. Psikolog Sosial memberikan dua penjelasan
tentang dua hal ini yang saling kontra satu sama lain.
1.
Life
Cycle Explanation, perubahan sikap (menjadi lebih konservatif misalkan) sesuai
dengan pertambahan usia.
2.
General
Explanation, Sikap tidak berubah. Orang dewasa umumnya memegang sikap yang
sudah diadopsinya ketika mereka muda. Karena sikap ini berbeda dengan sikap
yang diadopsi oleh anak muda jaman sekarang.
Penelitian umumnya mendukung general explanation ini.
Di
dalam buku karangan Krosnick dan Alwin (1989) dinyatakan bahwa usia remaja dan
permulaan dua puluh adalah usia-usia penting dalam proses pembentukan sikap.
Cara bersikap bisa diubah, dikendalikan, dan dibentuk, untuk dijadikan sikap
yang stabil di pertengahan usia dewasa. Anak-anak muda layak memilih pengaruh
sosialnya, bergabung dengan kelompok yang mereka inginkan, media yang ingin
mereka konsumsi, dan memilih tokoh panutan.
Mengapa
masa remaja dan usia dewasa awal menentukan perkembangan sikap mereka, salah
satunya disebabkan karena di usia tersebut setiap pengalaman memberikan kesan
yang mendalam dan bertahan lama. Ketika Howard Schuman dan Jacqueline Scott
(1989) bertanya pada respondennya untuk menyebutkan dua kejadian yang paling
berkesan di dalam setengah abad belakangan, mayoritas menjawab dengan kejadian
yang terjadi ketika usia mereka masih remaja sampai dua puluhan.
Bukan
berarti bahwasanya dewasa akhir cenderung tidak sefleksibel usia remaja.
Penelitian menunjukkan bahwa usia 50-60an cenderung memiliki prinsip seksual
yang lebih liberal, dan cenderung lebih rasis dibandingkan ketika mereka masih
muda.
- POLA
PIKIR
Aspek
yang paling krusial dalam langkah
persuasi bukanlah tentang konten yang digunakan tapi bagaimana konten
tersebut direspon di dalam pikiran orang tersebut. Pikiran manusia tidak
seperti spons yang meresap begitu saja setiap air yang dituangkan kepadanya.
Apabila konten yang kita sampaikan terdengar menguntungkan, persuasi akan diterima. Sebaliknya
ketika konten yang disampaikan terdengar begitu kontra dengan konsep yang ada
di dalam pikirannya, persuasi akan
ditolak.
Ada
beberapa poin yang harus diperhatikan, sebagai berikut:
·
Untuk memperingatkan seseorang harus
siap untuk berdebat
Keadaan
seperti apakah yang akan menyebabkan perdebatan? Seseorang menyadari bahwa ada
orang yang ingin mempengaruhi anda. Misalkan anda ingin mengatakan pada
orangtua anda bahwa anda ingin berhenti sekolah, anda tentu mengetahui bahwa
orangtua anda tidak akan menyetujuinya, dan berusaha membuat anda tetap
sekolah. Karena itu anda harus menyiapkan daftar argumen untuk melawan argumen
yang akan orangtua anda lemparkan kepada anda.
Jonathan Freedman dan David Sears pada tahun 1965
menunjukkan bagaimana sulitnya mempengaruhi seseorang dalam kondisi tersebut.
Mereka memberitahu pada siswa bahwasanya akan ada mendengarkan seminar tentang
“Mengapa Remaja Tidak diberikan Izin Mengemudi”. Mereka yang telah diberitahu
sebelumnya tidak mudah menyerah terhadap pendapat mereka, sementara yang tidak
diperingatkan tentang seminar tersebut tidak dapat memperjuangkan pendapat
mereka dan menyerah.
·
Distraksi dapat melucuti Perdebatan
Persuasi
verbal juga dapat ditingkatkan dengan mendistraksi seseorang dengan sesuatu
yang menarik perhatian mereka, sehingga dapat meminimalisir peluang terjadinya
perdebatan. Iklan-iklan politik kebanyakan memanfaatkan teori ini.
Kalimat-kalimat promosi kandidat dan gambar-gambar visual mendistraksi
perhatian kita sehingga kita menjadi tidak fokus dengan kalimnat yang
diucapkannya. Terkadang distraksi malah menghambat kita dalam memproses iklan,
ini bisa menjelaskan bagaimana kita cenderung tidak mengingat iklan yang muncul
di sela-sela tayangan berbau seksual dan kekerasan.
·
Audiens yang tidak terlibat menggunakan
isyarat periferal
Mari
kita ingat kembali dua rute untuk melakukan persuasi. Rute utamanya adalah pola pikir sistematik, dan rute
periferal dengan isyarat heuristik. Bagaikan jalan yang terbentang di sepanjang
kota kecil, rute utama bermula dan berakhir begitu pikiran menganalisis argumen
dan respon yang sudah dirumuskan. Sementara rute peripheral bisa diibaratkan
sebagai jalan bebas yang mempercepat sampai di tujuan. Tipe-tipe analitis, yang
sangat menjunjung fungsi kognitif –senang berpikir dengan hati-hati cenderung
memilih rute utama ini, sementara orang yang tidak terlalu suka berpikir keras
akan lebih cepat merespon isyarat peripheral seperti daya tarik komunikator
atau kesenangan lingkungan sekitar.
Teori
sederhana ini yang menyatakan bahwa “Apa yang kita pikirkan dalam respon
terhadap pesan adalah sangat penting, terutama ketika kita termotivasi dan
mampu untuk memikirkannya, telah menciptakan banyak prediksi. Banyak eksperimen
juga telah menunjukkan beberapa langkah untuk menstimulasi proses berpikir
oranglain.
·
Dengan menggunakan pertanyaan retorik.
·
Dengan menyajikan lebih dari satu orang
pembicara (lebih baik menggunakan tiga pembicara yang masing masing
menyampaikan satu argumen, dibandingkan satu pembicara yang mengungkapkan argumen sekaligus)
·
Dengan membuat oranglain tersebut merasa
bertanggungjawab untuk mengevaluasi dan mengikuti pesan yang disampaikan,
karena itu posisi relaks lebih efektif daripada posisi berdiri.
·
Dengan mengulang-ulang pesan yang ingin
disampaikan.
·
Dengan berusaha mendapatkan perhatian
orang tersebut tanpa distraksi.
DAFTAR
PUSTAKA
G Myers, David. 2009. Exploring Social Psychology. New York :
Mcgraw- Hill Internasional
Edition.
E Taylor, Shelley, dkk.
2012. Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
No comments:
Post a Comment