Dalam psikologi kepribadian dan psikologi sosial
, Konsep Diri merupakan suatu konsep yang penting sejak kedua bidang
psikologi ini lahir dan berkembang , yang tercermin dalam sejumlah konsep
seperti aktualisasi diri,
evaluasi diri, regulasi diri dan kontrol diri (Mischel et.al., 2004: 292)[1]
evaluasi diri, regulasi diri dan kontrol diri (Mischel et.al., 2004: 292)[1]
Konsep Diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan,
pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Definisi yang lebih rinci
lagi adalah sebagai berikut:
a. Konsep Diri adalah keyakinan yang
dimiliki individu tentang atribut (ciri-ciri sifat ) yang dimiliki (Brehm &
Kassin, 1993).
b. Atau juga diartikan sebagai pengetahuan dan
keyakinan yang dimilki individu tentang karakteristik dan ciri-ciri pribadinya
(Worchel, 2000).
c.
Definisi lain menyebutkan bahwa Konsep Diri merupakan semua perasaan dan
pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal ini meliputi kemampuan,
karakter diri, sikap, tujuan hidup, kebutuhan dan penampilan diri
d.
Those physical, social and psychological perceptions of ourselves that we have
derived from experiences and our interaction with others (William D Brooks :
1974)
Seseorang dikatakan mempunyai Konsep Diri
negatif jika ia meyakini dan memandang
bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak
kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik
terhadap hidup. Orang dengan Konsep Diri negatif akan cenderung bersikap
pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat
tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan Konsep
Diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan jika gagal, akan ada dua pihak yang
disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau
menyalahkan orang lain.
Sebaliknya seseorang dengan Konsep Diri yang
positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap
positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya.
Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian, namun lebih menjadikannya sebagai
penemuan dan pelajaran berharga untuk melangkah ke depan. Orang dengan Konsep
Diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang
positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang.
Unsur-Unsur Konsep Diri
Dalam
Konsep Diri ini terdapat beberapa unsur antara lain:
1.
Penilaian diri merupakan pandangan diri terhadap:
•
Pengendalian keinginan dan dorongan-dorongan dalam diri. Bagaimana kita
mengetahui dan mengendalikan dorongan, kebutuhan dan perasaan-perasaan dalam
diri kita.
•
Suasana hati yang sedang kita hayati seperti bahagia, sedih atau cemas. Keadaan
ini akan mempengaruhi Konsep Diri kita positif atau negatif.
•
Bayangan subyektif terhadap kondisi tubuh kita. Konsep Diri yang positif
akan dimiliki kalau merasa puas (menerima) keadaan fisik diri sendiri. Sebaliknya, kalau merasa
tidak puas dan menilai buruk keadaan fisik sendiri maka Konsep Diri juga
negatif atau akan jadi memiliki perasaan rendah diri.
2. Penilaian sosial merupakan evaluasi
terhadap bagaimana individu menerima penilaian lingkungan sosial pada diri nya.
Penilaian sosial terhadap diri yang cerdas, supel akan mampu meningkatkan Konsep
Diri dan kepercayaan diri. Adapun pandangan lingkungan pada individu
seperti si gendut, si bodoh atau si nakal akan menyebabkan individu memiliki
konsep diri yang buruk terhadap dirinya.
3.
Konsep lain yang terdapat dalam pengertian Konsep Diri adalah self image
atau citra diri, yaitu merupakan gambaran:
• Siapa saya, yaitu bagaimana kita
menilai keadaan pribadi seperti tingkat
kecerdasan, status sosial ekonomi keluarga
atau peran lingkungan sosial kita.
• Saya ingin jadi apa, kita memiliki
harapan-harapan dan cita-cita ideal yang ingin dicapai yang cenderung tidak
realistis. Bayang-bayang kita mengenai ingin jadi apa nantinya, tanpa disadari
sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh ideal yang yang menjadi idola, baik itu ada
di lingkungan kita atau tokoh fantasi kita.
•
Bagaimana orang lain memandang saya, pertanyaan ini menunjukkan pada perasaan
keberartian diri kita bagi lingkungan sosial maupun bagi diri kita sendiri.
Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses
pembentukan Konsep Diri seseorang.
Secara
umum Konsep Diri dipengaruhi oleh
orang lain dan kelompok rujukan.
Manusia mengenal dirinya secara kodrati didahului
oleh pengenalan terhadap orang lain terlebih dahulu, namun tidak semua orang
mempunyai pengaruh yang sama. Yang paling berpengaruh adalah orang lain yang
paling dekat dengan diri kita yang terbagi 3 golongan. Golongan pertama disebut sebagai significant others yaitu orang tua dan
saudara). Golongan ke dua disebut sebagai affective others yaitu orang
lain yang memiliki ikatan emosional seperti sahabat karib. Golongan ke
tiga disebut sebagai generalized otheri yaitu keseluruhan dari
orang-orang yang dianggap memberikan penilaian terhadap diri sendiri. Sementara kelompok rujukan mempengaruhi Konsep
Diri karena ikatan-ikatan norma-norma yang dilekatkan pada diri manusia.
Sehingga Konsep Diri terbentuk karena penyesuain diri dengan norma-norma
yang berlaku dalam kelompok tersebut. Namun secara detail Konsep Diri
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tersebut di bawah ini :
• Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua seperti sudah
diuraikan di atas turut menjadi faktor signifikan dalam mempengaruhi Konsep
Diri yang terbentuk. Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan
menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri
sendiri. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan
menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk
disayangi dan dihargai; dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya
sehingga orang tua tidak sayang
• Kegagalan
Kegagalan yang terus menerus dialami
seringkali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan
kesimpulan bahwa semua penyebabnya
terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak
berguna.
• Depresi
Orang yang sedang mengalami depresi
akan mempunyai pemikiran yang cenderung
negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya, termasuk menilai diri
sendiri. Segala situasi atau stimulus
yang netral akan dipersepsi secara negatif. Misalnya, tidak diundang ke sebuah
pesta, maka berpikir bahwa karena saya “miskin” maka saya tidak pantas
diundang. Orang yang depresi sulit melihat apakah dirinya mampu survive
menjalani kehidupan selanjutnya. Orang yang depresi akan menjadi super sensitif dan cenderung mudah tersinggung atau
“termakan” ucapan orang.
• Kritik internal
Terkadang, mengkritik diri sendiri
memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah
dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau
rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh
masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.
Konsep
Diri dan komunikasi
Pada akhirnya Konsep Diri akan
berpengaruh pada kemampuan dan penerimaan manusia dalam melakukan komunikasi.
Joseph luft dan Harrington Ingham memperkenalkan Konsep Diri yang
disebut dengan Johari Window . Kaca kepribadian
yang
terdiri empat bagian .
a.
Open Area ( wilayah terbuka )
Kepribadian,
kelebihan, dan kekurangan yang diketahui diri sendiri dan
orang lain. Jika wilayah terbuka
semakin lebar maka komunikasi semakin efektif begitu jugas sebaliknya. Dalam
komunikasi mendesakkan kehendak maka akan mengundang terjadinya konflik.
b.
Blind Area ( Wilayah buta )
Diri
tidak mengetahui kekurangan tetapi orang lain
justru lebih tahu.
Wilayah buta yang melebar mendesak
wilayah lain akan mengakibatkan kesulitan komunikasi .
c.
Hidden Area (Wilayah tersembunyi )
Kemampuan
dalam diri yang tersembunyi dan tidak diketahui orang lain
Ada
dua konsep dalam diri yang tersembunyi ini :
• Over disclose : sikap terlalu banyak mengungkapkan
sesuatu.
• Under disclose : sikap terlalu menutupi
sesuatu yang harus
diungkapkan.
d.
Unknown Area ( Wilayah tak
dikenal )
Merupakan wilayah yang paling kritis
dalam komunikasi, sebab selain diri sendiri yang tidak mengetahui juga orang
lain tidak mengetahui.
[1] Luthfi, Ikhwan, Gazi, ....
No comments:
Post a Comment