Friday, 1 July 2016

Psikologi Sosial : Konsep Diri

self concept
sumber : stem4.org.uk

Konsep Diri
            Dalam psikologi kepribadian dan psikologi sosial , Konsep Diri merupakan suatu konsep yang penting sejak kedua bidang psikologi ini lahir dan berkembang , yang tercermin dalam sejumlah konsep seperti aktualisasi diri,
evaluasi diri, regulasi diri dan kontrol diri (Mischel et.al., 2004: 292)[1]
Konsep Diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Definisi yang lebih rinci lagi adalah sebagai berikut:
a.  Konsep Diri adalah keyakinan yang dimiliki individu tentang atribut (ciri-ciri sifat ) yang dimiliki (Brehm & Kassin, 1993). 
b.  Atau juga diartikan sebagai pengetahuan dan keyakinan yang dimilki individu tentang karakteristik dan ciri-ciri pribadinya (Worchel, 2000). 
c. Definisi lain menyebutkan bahwa Konsep Diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri. Hal ini meliputi kemampuan, karakter diri, sikap, tujuan hidup, kebutuhan dan penampilan diri 
d. Those physical, social and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with others (William D Brooks : 1974)

Seseorang dikatakan mempunyai Konsep Diri negatif  jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Orang dengan Konsep Diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Orang dengan Konsep Diri negatif, akan mudah menyerah sebelum berperang dan  jika gagal, akan ada dua pihak yang disalahkan, entah itu menyalahkan diri sendiri (secara negatif) atau menyalahkan orang lain.
Sebaliknya seseorang dengan Konsep Diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian, namun lebih menjadikannya sebagai penemuan dan pelajaran berharga untuk melangkah ke depan. Orang dengan Konsep Diri yang positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang.



Unsur-Unsur Konsep Diri
Dalam Konsep Diri ini terdapat beberapa unsur antara lain:
1. Penilaian diri merupakan pandangan diri terhadap:
• Pengendalian keinginan dan dorongan-dorongan dalam diri. Bagaimana kita mengetahui dan mengendalikan dorongan, kebutuhan dan perasaan-perasaan dalam diri kita.
• Suasana hati yang sedang kita hayati seperti bahagia, sedih atau cemas. Keadaan ini akan mempengaruhi Konsep Diri kita positif atau negatif.
• Bayangan subyektif terhadap kondisi tubuh kita. Konsep Diri yang positif akan dimiliki kalau merasa puas (menerima) keadaan  fisik diri sendiri. Sebaliknya, kalau merasa tidak puas dan menilai buruk keadaan fisik sendiri maka Konsep Diri juga negatif atau akan jadi memiliki perasaan rendah diri.
2. Penilaian sosial merupakan evaluasi terhadap bagaimana individu menerima penilaian lingkungan sosial pada diri nya. Penilaian sosial terhadap diri yang cerdas, supel akan mampu meningkatkan Konsep Diri dan kepercayaan diri. Adapun pandangan lingkungan pada individu seperti si gendut, si bodoh atau si nakal akan menyebabkan individu memiliki konsep  diri yang buruk terhadap dirinya.
3. Konsep lain yang terdapat dalam pengertian Konsep Diri adalah self image atau citra diri, yaitu merupakan gambaran:
• Siapa saya, yaitu bagaimana kita menilai keadaan  pribadi seperti tingkat kecerdasan, status sosial ekonomi keluarga  atau peran lingkungan sosial kita.
• Saya ingin jadi apa, kita memiliki harapan-harapan dan cita-cita ideal yang ingin dicapai yang cenderung tidak realistis. Bayang-bayang kita mengenai ingin jadi apa nantinya, tanpa disadari sangat dipengaruhi oleh tokoh-tokoh ideal yang yang menjadi idola, baik itu ada di lingkungan kita atau tokoh fantasi kita.
• Bagaimana orang lain memandang saya, pertanyaan ini menunjukkan pada perasaan keberartian diri kita bagi lingkungan sosial maupun bagi diri kita sendiri.

Faktor yang mempengaruhi Konsep Diri
       Berbagai faktor dapat mempengaruhi proses pembentukan Konsep Diri seseorang.
Secara umum  Konsep Diri dipengaruhi oleh orang lain dan kelompok rujukan.
Manusia mengenal dirinya secara kodrati didahului oleh pengenalan terhadap orang lain terlebih dahulu, namun tidak semua orang mempunyai pengaruh yang sama. Yang paling berpengaruh adalah orang lain yang paling dekat dengan diri kita yang terbagi 3 golongan. Golongan pertama disebut sebagai  significant others yaitu orang tua dan saudara). Golongan ke dua disebut sebagai affective others yaitu orang lain yang memiliki ikatan emosional seperti sahabat karib. Golongan ke tiga disebut sebagai generalized otheri yaitu keseluruhan dari orang-orang yang dianggap memberikan penilaian terhadap diri sendiri. Sementara kelompok rujukan mempengaruhi Konsep Diri karena ikatan-ikatan norma-norma yang dilekatkan pada diri manusia. Sehingga Konsep Diri terbentuk karena penyesuain diri dengan norma-norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. Namun secara detail Konsep Diri dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tersebut di bawah ini : 
• Pola asuh orang tua 
Pola asuh orang tua seperti sudah diuraikan di atas turut menjadi faktor signifikan dalam mempengaruhi Konsep Diri yang terbentuk. Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai; dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak sayang 
• Kegagalan
 Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan  bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak berguna. 
• Depresi 
Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai  pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau  stimulus yang netral akan dipersepsi secara negatif. Misalnya, tidak diundang ke sebuah pesta, maka berpikir bahwa karena saya “miskin” maka saya tidak pantas diundang. Orang yang depresi sulit melihat apakah dirinya mampu survive menjalani kehidupan selanjutnya. Orang yang depresi akan menjadi super  sensitif dan cenderung mudah tersinggung atau “termakan” ucapan orang.
• Kritik internal 
Terkadang, mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik.

Konsep Diri dan komunikasi
Pada akhirnya Konsep Diri akan berpengaruh pada kemampuan dan penerimaan manusia dalam melakukan komunikasi. Joseph luft  dan Harrington Ingham memperkenalkan Konsep Diri yang disebut dengan Johari Window . Kaca kepribadian
yang terdiri empat bagian .

Konsep Diri dan Kontrol Diri

a.  Open Area ( wilayah terbuka ) 
Kepribadian, kelebihan, dan kekurangan yang diketahui diri sendiri dan
orang lain. Jika wilayah terbuka semakin lebar maka komunikasi semakin efektif begitu jugas sebaliknya. Dalam komunikasi mendesakkan kehendak maka akan mengundang terjadinya konflik. 
b.  Blind Area ( Wilayah buta )
Diri tidak mengetahui kekurangan tetapi orang lain  justru lebih tahu.
Wilayah buta yang melebar mendesak wilayah lain akan mengakibatkan kesulitan komunikasi .
c.  Hidden Area (Wilayah tersembunyi )
Kemampuan dalam diri yang tersembunyi dan tidak diketahui orang lain 
Ada dua konsep dalam diri yang tersembunyi ini :
•  Over disclose   : sikap terlalu banyak mengungkapkan sesuatu.
•  Under disclose : sikap terlalu menutupi sesuatu yang harus
diungkapkan.   
d.  Unknown  Area ( Wilayah tak dikenal )
Merupakan wilayah yang paling kritis dalam komunikasi, sebab selain diri sendiri yang tidak mengetahui juga orang lain tidak mengetahui.



[1] Luthfi, Ikhwan, Gazi, ....

No comments:

Post a Comment