TEORI PERKEMBANGAN KONTEKSTUAL
VYGOTSKY
Materi teori perkembangan kontekstual yang dikemukakan oleh Lev Semyonovich
Vygotsky ini diambil dari catatan perkuliahan. Tepatnya dalam mata kuliah psikologi perkembangan. Pembahasan materi ini seputar bagaimana anak mengalami
perubahan secara terus menerus yang disebabkan oleh interaksi soial dimana
perubahan ini berbeda antara satu individu dengan individu lain yang disebabkan
oleh perbedaan budaya. Untuk lebih jelasnya anda boleh langsung memahami isi
postingan ini
sumber : google.co.id
Biografi Singkat
Vygotski bernama lengkap Lev
Semyonovich Vygotsky yang lahir pada tahun 1896 dari keluarga Yahudi di Rusia. Pada
umur 15 tahun Vygotski telah dijuluki profesor kecil, beliau meraih gelar
sarjana hukum, banyak membaca berbagai macam literatur. Ia pernah mengajar
psikologi disekolah guru sehinga dapat mempertemukan dia pada anak yang cacat yang kemudian beliau berusaha mencari
jalan keluar agar mereka dapat berpotensi dengan maksimal, perkembangan
kognisi.
Teosi perkembangan kontekstual
Vygotski diilhami dari pemikiran tentang cultural-historical pada psikologi
perkembangan yang menekankan pada aktivitas mental yang lebih tinggi, seperti
berfikir, memori dan reasoning.
Teori sosiocultural dari
Vygotsky menegaskan bahwa :
- Interaksi
sosial menyebabkan perubahan yang terus menerus yang
apapt berbeda antara
satu budaya dengan budaya lain.
- Perkembangan tergantung kepada : Interaksi dengan
orang-orang dan alat-alat yang disediakan oleh kultur dalam rangka
membentuk pandangan anak tentang dunia.
- Alat-alat yang disediakan oleh kultur : Sistem bahasa,
sistem berhitung, menulis, diagram, peta dan karya seni.
Ada 3 cara dimana alat-alat kultur (psikology tools) menghubungkan
satu individu dengan yang lain :
- Belajar
imitasi : individu
meminta mencoba untuk meniru atau mencontoh yang lain
- Instruksi-instruksi dalam proses pembelajaran : yg mencakup mengingat kembali instruksi-instruksi dari guru kemudian
siswa menggunakan instruksi-instruksi untuk merelugasi dirinya sendiri.
- Belajar
kolaborasi : melibatkan
sekelompok anak sebaya yang berusaha saling memahami dan bekerja sama untuk belajar skill khusus (ketrampilan tertentu)
Prinsip inti dari teori Vigotsky :
- Child-in-activity-context is unit study.
Konteks social-cultural membentuk kekhasan dan
pengalaman-pengalaman seorang anak.
- ZPD
(Zone of Proximal Development):
jarak antara
level perkembangan anak yang aktual ditentukan oleh problem solving
“independent” dengan level yang lebih tinggi dari perkembangan potensial yang
ditentukan melalui problem solving dengan bimbingan orang dewasa dan teman
sebaya yang lebih ahli.
Dua hal yg harus ada agar ZPD sukses :
- Subjektivitas : suatu
proses dua individu yang
dimulai dgn tugas yg berbeda pemahamannya sehingga akhrnya dua individu tersebut bekerja sama.
- Scaffolding : perubahan dalam dukungan sosial diluar sesi pelajaran. Proses
membimbing siswa dari tidak tau menjadi tau.
Perbandingan teori Vigotsky dengan teori Piaget :
v
Sumber
Kognisi
Piaget : Sumber kognisi yg penting adalah anak itu sendiri
Vikotsky
: lingkungan membantu kognisi anak, dan membantu anak secara kultural beradaptasi denga lingkungan yang baru bila dibutuhkan.
v
Keduanya
menemukan bagaimana anak menguasai ide-ide dan kemudian menterjemahkan kedalam ucapan.
v
Aktif
Vs Pasif
Piaget :
menemukan bahwa anak-anak bertindak secara individual pada dunia fisik dan menemukan hal-hal yg baru.
Vigotsky : pemikiran dan bahasa (yang merupakan aktivitas mental) adalah hasil dari pembelajaran sosial.
v
Universalitas
Vs Ununiversalitas :
·
Piaget
: perubahan kognitif secara universal
·
Vikotsky
: perubahan kognitif tergantung pada pengalaman –
pengalaman kultural anak dlm lingkungan
No comments:
Post a Comment