Tuesday, 19 July 2016

Psikologi Perkembangan : Perkembangan Psikoseksual Freud

Perkembangan Psikoseksual Freud



Psikologi Perkembangan : Perkembangan Psikoseksual Freud
sumber : google.com

ORIENTASI UMUM

      Ada 6 karakteristik yaitu :

Pendekatan Dinamik


    Energi Nervous : energy fisik, energy dorongan, libido dan tegangan. Energi ini dapat dibangun, didstribusikan, ditransformasikan dan dipindahkan.
Libido disisni bukan hanya tentang perilaku seks saja, karena libido dalam teori psikoseksual freud merupakan insting untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan. Sebagai contoh rasa lapar, rasa lapar mendorong seseorang untuk makan maka rasa lapar juga dikatakan libido karena rasa lapar merupakan insting untuk memenuhi kebutuhan seseorang.

       Hukum energy : Energy ditransformasikan bukan dihancurkan, adanya prinsip pleasure (energy harus dialihkan tanpa harus ditunda), least action (sebagian kecil energy dapat disebar).

Singkatnya seperti ini, tadi sudah dicontohkan bahwa rasa lapar mendorong seseorang untuk makan, maka rasa lapar adalah energy yang bertransformasi (berubah bentuk) menjadi kegiatan makan

        Energy Psikologis berasal dari insting-insting : eros dan destruktif
Freud menyatakan bahwa sebenarnya manusia itu jahat maka insting-insting yang timbul pada manusia merupakan insting yang bersifat menghancurkan. Pernyataan ini tidak terlepas dari perjalanan hidup beliau saat menjadi psikiater. Beliau menjadi psikiater saat perang Nazi dan melihat begitu banyak pertumpahan darah. Oleh karena itu beliau menyatakan bahwa manusia itu makhluk yang jahat.

Pendekatan Struktural

       Id : aspek biologis, keinginan selalu mendapatkan kepuasan total, dorongan bawaan, sumber energy psikis, bagian yang tidak dapat ditelaah.
Dengan kata lain, pernyataan diatas ingin bilang bahwa kemauan manusia baik yang bertentangan dengan norma (ex : membunuh) atau pun yang tidak bertentangan (ex : tertib lalu lintas) di dorong oleh id pada manusia, setiap manusia memiliki id. Id dalam agama bisa dikatakan hawa nafsu.

    Ego : aspek psikologis, muncul karena kebutuhan individu berhubungan dengan kenyataan baik, aktivitas mental (berfikir, problem solving). Ego merupakan eksekutor dari pertentangan antara id dan super ego. Pertentangan anatara id dan super ego akan menimbulkan kecemasan.

 Jika ego gagal menangani masalah dengan realistis karena tingkat anxiety yang tinggi maka muncullah “defence   mekanisme” :
                        Represi (penolakan atau melupakan bahaya)
                        Reaksi Formasi (bertingkah laku yang bertentangan dengan perasaannya)
                        Regresi (seseorang akan kembali pada tahap sebelumnya)
                        dll.

       Superego : aspek sosiologis kepribadian, aspek moral, berfungsi menentukan benar dan salah, boleh dan tidak boleh. Aspek ini yang bertentangan dengan id.
Sebagai contoh, makan di bulan puasa, bagi penganut agama Islam tentu merupakan hal yang dilarang. Disini peran id adalah mendorong seseorang untuk makan di bulan puasa saat masih dalam keadaan berpuasa
Peran super ego sebagai pengingat diri bahwa makan saat berpuasa merupakan hal yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Peran ego sebagai eksekutor apakah akhirnya orang itu makan saat berpuasa atau tetap melanjutkan puasa

Pendekatan Topografi

      Uncounscious/ketidaksadaran
  Ketidaksadaran menunjukkan terutama pada pikiran dan perasaan yang ditekan oleh karena itu tidak dikenal.

   Dengan kata lain, ketidaksadaran merupakan seluruh pengalaman yang kita rasakan dari mulai kita masih kecil sampai kita nanti tua. Semua informasi yang kita dapat sepanjang hayat bertempat di ketidaksadaran ini. Trauma atau phobia yang pernah kita alami juga merupakan perwujudan dari pengalaman yang tersimpan di ketidaksadaran ini

      Precounscious/prasadar
       Prasadar adalah kemampuan potensial untuk menjadi sadar, karena kemampuan itu tidak terhalangi oleh alam ketidaksadaran. Prasadar lebih dekat pada alam sadar daripada alam tak sadar.

        Contohnya melamun. Dalam melamun kita sadar tapi seolah tidak sadar, ketika dipanggil oleh teman ataupun orang disekitar kita langsung masuk kea lam kesadaran

      Counscious/kesadaran
       Kesadaran sama dengan apakah seseorang sadar terhadap suatu kejadian. Hal ini diibaratkan sebagai suatu keadaan yang cepat hilang’ karena pikiran dapat muncul bolak balik secara cepat dan silih berganti antara prasadar dan kesadaran.

Pendekatan Tahapan

   Masa-masa awal dalam suatu kehidupan merupakan masa yang sangat penting bagi pembentukan kepribadian.
      Perkembangan manusia meliputi tahapan psikoseksual.

Metodologi : asosiasi bebas (adanya laporan verbal dari pasien mengenai alur pemikiran pasien, analisis mimpi, transference (adanya hubungan yang terjadi antara pasien dan terapis selama terapi berlangsung)

Tahapan Perkembangan Psikoseksual :

      Tahap Oral (lahir-1 tahun)
            oral sebagai zone erogen. Dalam tahapan ini mulut merupakan tempat terjadinya kenyamanan. Anak bayi dengan umur 0-1 tahun akan memasukan apa saja kemulutnya untuk merasakan kenyamanan yang didapat dengan memasukan benda-benda kemulut. Lalu bagaimana dengan seorang perokok? Mereka merasa nyaman saat memasukan rokoknya kemulut dan menghisap asapnya. Menurut penulis berdasarkan teori ini (dengan kata lain tidak mempertimbangkan pengaruh lingkungan sekitar) orang-orang yang merokok mengalami regresi, yaitu keadaan dimana seseorang kembali lagi pada tahap perkembangannya. Hal ini (regresi) dapat terjadi karena pada saat usia 0-1 tahun orang tua karena sangat sayangnya melarang anaknya dengan keras untuk memasukan benda kemulutnya.
            pemenuhan kebutuhan oral pada usia 0-1 tahun dapat dilakukan dengan mengontrol benda apa saja yang dimasukan dalam mulut anak tanpa harus merebut secara paksa benda tersebut atau bisa juga dengan mengalihkan benda membahayakan yang akan mereka masukan kemulutnya dengan makanan yang bergizi

      Tahap Anal (1-3 tahun)
            daerah anal sebagai zone erogen. Maksudnya mengeluarkan faeces akan memberikan efek lega pada anak. Anak usia ini biasanya tidak tahan untuk menunda mengeluarkan feces. Oleh karena itu mereka sering buang air semaunya bahkan dalam keadaan tetap bercelana.

Dalam mengatasi hal ini, maka tepat untuk memberikan pelajaran toilet training bagi anak. Bila ingin berpergian maka tanyakan anak dahulu apakah mau buang air kecil atau tidak sebelum berangkat dan berikan pengertian bahwa anak akan melakukan perjalanan jauh. Orang tua juga sebaiknya mengontrol anak saat buang air sehingga bisa diajarkan pula cara membersihkan kotoran yang menempel. Saat berpergian jauh juga arahkan anak untuk memberitahu orang tua jika ingin buang air serta jangan membentak anak saat anak ingin buang air tetapi orang tua sedang sibuk tapi mintalah anak bersabar beberapa saat lagi.

      Tahap Phallic (3-5 tahun)
            daerah genital sebagai zone erogen. Maksudnya, anak merasa nyaman saat memainkan kemaluannya. Anak laki-laki usia 3-5 tahun akan merasa nyaman bila memainkan kemaluannya. Pada saat anak laki-laki memainkan kemaluannya dan terlihat oleh anak perempuan, anak perempuan akan merasa bingung karena bentuk kemaluan mereka berbeda. Berilah pehamanam pada anak perempuan terkait perbedaan ini dan kontrolah anak laki-laki agar tidak memainkan kemaluannya didepan umum

      Tahap Laten (5-awal puber)
            Masa tenang. Maksudnya semua kejadian dalam tiap periode diatas akan dimatangkan ketika anak memasuki usia 5 tahun-puber. Bila anak mampu melewati tahap diatas dengan sempurna maka saat remaja mereka akan menjalani masanya dengan baik dan sesuai norma. Apabila anak tidak melewati tahapan diatas dengan sempurna maka anak akan mengalami regresi. Bisa jadi anak suka meroko atau mengemut benda-benda (tidak sempurna tahap oralnya) atau mungkin anak menjadi pribadi yang tidak rapi (tidak sempurna tahap analnya) atau mungkin anak suka onani (tidak sempurna tahap phallicnya)

      Tahap Genital (Adolescence)
            muncul kembali impuls seksual secara kuat. Maksudnya, segala ketidaksempurnaan dalam tahapan psikoseksual diatas akan muncul pada tahap ini. Pada tahap ini juga anak akan mengalami perubahan fisiologis

MEKANISME PERKEMBANGAN

      Perkembangan disebabkan karena adanya gangguan pada system
      Input fikiran berkaitan dengan emosi
      Sumber konflik : maturasi, frustasi ekternal, konflik internal, personal inadequacies, anxiety.

KRITIK TEORI FREUD

   Bayi memiliki keinginan-keinginan birahi dan destruktif, bahwa semua manusia memiliki dorongan incest dan jahat, dan menerangkan tingkah laku manusia atas dasar dorongan seksual.
     Pandangannya kurang humanistic
     Teorinya memberikan gambaran suram tentang kodrat manusia
 Terdapat kekurangan-kekurangan besar dalam prosedur empiris yang digunakan freud untuk mengukuhkan hipotesis-hipotesisnya.
      Freud melakukan observasi-observasinya dalam keadaan-keadaan yang tidak terkontrol.
  Hasil akhir pemikiran freud tanpa data asli yang menjadi dasar kesimpulan-kesimpulan itu, tanpa menjelaskan metode-metode analisisnya, tanpa pemaparan sistematik baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, atas temuan-temuan empirisnya.

Keterbatasan teori freud :

      Kesulitan-kesulitannya untuk mencatat dan mereproduksikan observasi-obsevasi utamanya,
   Kesulitan-kesulitannya untuk memeriksa dengan mudah hubungan sirkular dari ketidaksadaran ke kesadaran, dan dari kesadaran ke ketidaksadaran,


No comments:

Post a Comment