Friday, 8 July 2016

Psikologi Faal : Persepsi Visual dan Auditori 2

Post ini merupakan lanjutan atau pembahasan ke dua (terakhir) dari Psikologi Faal dengan materi Persepsi Visual dan Auditori. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa materi ini dibagi menjadi dua pembahasan, dimana pembahasan tersebut adalah :



Langsung saja ke pembahasan ke dua ini
C.      Mekanisme Persepsi Auditori & Hubungannya dengan Persepsi Visual
Gelombang suara diarahkan oleh daun telinga menuju kanal (lorong) dan ditangkap oleh membran timpani. Suara yang mengenai membran timpani akan menyebabkan bergetarnya tiga tulang kecil, yaitu: malleus, incus & stapes, yang mengubah gelombang suara menjadi getaran yang lebih kuat di dalam koklea yang berisi cairan. Getaran di dalam koklea akan mengubah posisi sel-sel rambut yang ada pada membran basilar. Selanjutnya sel-sel rambut berhubungan dengan syaraf pendengaran yang akan melanjutkan ke batang otak dan menuju thalamus.
Pada akhirnya, informasi mencapai korteks auditori utama yang terletak di korteks temporal superior. Setelah mencapai bagian tersebut, informasi disebar ke berbagai lokasi


Psikologi Faal : Persepsi Visual dan Auditori 2

.
Pengorganisasian korteks auditori sangat berparalel dengan pengorganisasian korteks visual (Poremba et al., 2003). Contohnya, suatu bagian dari korteks parietal memberi respon yang kuat terhadap lokasi stimulus visual maupun auditori. Pada korteks temporal superior terdapat area Middle Temporal Korteks yang berperan penting untuk mendeteksi gerakan visual dan area yang mendeteksi gerakan suara.
Berikut ini merupakan gambaran aktivitas otak ketika mendengar  dan melihat kata, gambar dan lain-lain.


Psikologi Faal : Persepsi Visual dan Auditori 2




D.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi, faktor internal dan eksternal.
1.      Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
·         Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
·         Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
·         Pengalaman dan memori. Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada memori dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
·         Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.
·         Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
·         Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

2.      Faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi adalah :
·         Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
·         Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
·         Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
·         Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
·         Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.


No comments:

Post a Comment