Post ini merupakan lanjutan atau pembahasan ke dua (terakhir) dari Psikologi Faal dengan materi Persepsi Visual dan Auditori. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa materi ini dibagi menjadi dua pembahasan, dimana pembahasan tersebut adalah :
.
C.
Mekanisme Persepsi Auditori & Hubungannya dengan
Persepsi Visual
Gelombang suara diarahkan oleh daun
telinga menuju kanal (lorong) dan ditangkap oleh membran timpani. Suara yang
mengenai membran timpani akan menyebabkan bergetarnya tiga tulang kecil, yaitu:
malleus, incus & stapes, yang mengubah gelombang suara menjadi getaran yang
lebih kuat di dalam koklea yang berisi cairan. Getaran di dalam koklea akan
mengubah posisi sel-sel rambut yang ada pada membran basilar. Selanjutnya
sel-sel rambut berhubungan dengan syaraf pendengaran yang akan melanjutkan ke
batang otak dan menuju thalamus.
Pada akhirnya, informasi mencapai
korteks auditori utama yang terletak di korteks temporal superior. Setelah
mencapai bagian tersebut, informasi disebar ke berbagai lokasi
.
Pengorganisasian korteks auditori
sangat berparalel dengan pengorganisasian korteks visual (Poremba et al.,
2003). Contohnya, suatu bagian dari korteks parietal memberi respon yang kuat
terhadap lokasi stimulus visual maupun auditori. Pada korteks temporal superior
terdapat area Middle Temporal Korteks yang berperan penting untuk
mendeteksi gerakan visual dan area yang mendeteksi gerakan suara.
Berikut ini merupakan gambaran
aktivitas otak ketika mendengar dan
melihat kata, gambar dan lain-lain.
D.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi
menjadi, faktor internal dan eksternal.
1.
Faktor
internal
yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri
individu, yang mencakup beberapa hal antara lain :
·
Fisiologis.
Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini
akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap
lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang
berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda.
·
Perhatian.
Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau
memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.
Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap obyek juga
berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu obyek.
·
Pengalaman dan memori.
Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada memori dalam arti sejauh mana
seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu
rangsang dalam pengertian luas.
·
Suasana hati.
Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana
perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam
menerima, bereaksi dan mengingat.
·
Minat.
Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi
atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual
vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu
dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
·
Kebutuhan yang searah.
Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari
obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.
2. Faktor
eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan
karakteristik dari lingkungan
dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah
sudut pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana
seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor eksternal
yang mempengaruhi persepsi adalah :
·
Ukuran dan penempatan
dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan
suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi
persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan
mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
·
Warna dari
obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah
dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
·
Keunikan dan kekontrasan
stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan
sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak
menarik perhatian.
·
Intensitas dan
kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih
sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan
dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
·
Motion atau gerakan.
Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan
dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.
No comments:
Post a Comment