Friday, 8 July 2016

Psikologi Faal : Persepsi Visual dan Auditori

Pembahasan Psikologi faal dengan Persepsi Visual dan Auditori akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu

1. Definisi Persepsi, Persepsi Visual dan Auditori, Mekanisme Otak dan Persepsi Visual
2. Mekanisme Persepsi Auditori dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Langsung saja ke bagian pertama


A.     Persepsi
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari bahasa Latin ‘percipere’, yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978).
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensorik. Proses sensorik ini terdiri dari beberapa elemen sehingga pada akhirnya dapat diproses dan menghasilkan sebuah persepsi, yakni:
1.      Energi, yaitu merupakan gelombang ynag memuat informasi dunia sekitar, bisa berupa cahaya, suara, rabaan, bau, citarasa, dll.
2.      Struktur alat (reseptor sensorik), yang  berfungsi untuk memodifikasi energi. Reseptor sensorik ini diantaranya lensa mata, telinga, alat pengecap, dsb.
3.      Transduksi, yaitu proses mengkonversi energi yang masuk aktivitas neural memlalui reseptor sensorik.
4.      Transfer syaraf sensori melalaui kode aktivitas ke sistem syaraf pusat (SSP)
5.      Thalamus memproses dan me-relay respon neural (kecuali energi bau)
6.      Korteks menerima asupan serta menghasilkan sensasi dan persepsi.

B.      Persepsi Visual dan Auditori
Persepsi visual didapatkan melalui indera penglihatan, dengan stimulus berupa cahaya. Sedangkan persepsi auditori didapatkan melalui indera pendengaran, dengan stimulus yang berupa suara
Setiap reseptor telah terspesialisasi untuk menyerap satu jenis energi dan mentrasduksinya (mengubah) menjadi pola elektrokimia dalam otak. Sebagai contoh resptor visual dapat menyerap dan terkadang dapat merespons cahaya sebesar satu foton dan mentransduksinya menjadi potensial reseptor yaitu depolarisasi atau hiperpolarisasi lokal pada sebuah membran resptor.
Mengetahui neuron mana yang aktif adalah sebuah aspek penting dalam semua pengkodean sensori. Impuls pada satu neuron mengindikasikan adanya cahaya, dan impuls pada nueron lain mengindekasikan adanya suara. Pada tahun 1838, Jonathan Muller mendeskripsikan ide tersebut dalam hukum energi saraf spesifik. Ia menyatakan bahwa setiap aktivitas saraf tertentu akan selalu menghantarkan jenis informasi yang sama ke otak.


C.      Mekanisme Otak dan Persepsi Visual
Cahaya masuk ke dalam mata melalui sebuah bukaan di tengah-tengah iris yang disebut pupil. Cahaya tersebut difokuskan menggunakan lensa (dapat diatur) dan kornea (tidak dapat diatur). Selanjutnya cahaya tersebut diproyeksikan ke retina, yaitu sebuah permukaan belakang di dlaam bola mata yang diselimuti oleh reseptor visual. Cahaya dari sisi atas akan diproyeksikan ke retina belahan bawah, cahaya dari sisi bawah akan diproyeksikan ke retina belahan atas. Citra yang dihasilkan ialah gambar yang terbalik sama halnya pada kamera.
Di dalam retina terdapat sekitar 20 sampai 125 juta sel batang, berbentuk pipih dan memanjang, sel ini bereaksi pada cahaya redup. Dan terdapat 7 sampai 8 juta sel kerucut, berbentuk corong yang terlibat dalam menangkap warna. Fovea adalah sebuah area kecil dalam retina yang tekah terspesialisasi untuk penglihatan tajam dan detail, pada bagian ini hanya terdapat sel kerucut yang saling berdekatan. Sel batang dan sel kerucut mengandung zat kimia yang disebut fotoreseptor, yang berfungsi untuk mengabsorpsi cahaya menjadi impuls listrik.
Di dalam retina, reseptor mengirimkan informasi ke sel bipolar dan horizontal. Kedua sel tersebut melanjutkan informasi ke dalam sel amakrin dan ganglion. Selanjutnya akson-akson sel ganglion bergabung dan keluar dari bola mata pada bintik buta. Akson-akson tersebut membentuk saraf optik yang akan membawa informasi dari bagian belakang mata menuju thalamus (berfungsi untuk memperkuat sinyal dari saraf optik) yakni pada daerah khusus yang disebut Lateral Geniculate Nucleus (LGN). Neuron dari LGN meneruskan asupan visual ke korteks visual primer, yang terletak pada lobus okspital bagian otak belakang dan terjadilah persepsi visual

psikologi faal, persepsi




No comments:

Post a Comment