Pembahasan ke tiga tentang lupa dan prosesnya. Secara umum, materi ini masuk kedalam materi
ingatan/memori, namun untuk mempermudah pemahaman pembaca , penulis
membaginya dalam beberapa pembahasan. adapun pembagian materi pembahasan
adalah sebagai berikut :
A. Lupa
Lupa
adalah Suatu kemampuan yang tidak sanggup lagi mengingat apa-apa yang telah
pernah dikuasai,baik untuk sesaat ataupun untuk jangka waktu yang lama.
a. Apa yang talah kita ingat, disimpan
dalam bagia tertentu di otak. kalau materi yang
harus diingat itu tidak pernah digunakan, maka karena proses metabolisme otak,
lambat laun jejak materi itu akan terhapus dari otak dan kita tak dapat
mengingatnya kembali. Jadi, karena tidak digunakan, materi itu lenyap sendiri.
b. Mungkin pula maetri itu tidak
lenyap begitu saja, melainkan mengalami perubahan-perbahan
secara sistematis, mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:
Ø Penghalusan:
materi sebuah bentuknya ke arah bentuk yang lebih simetris, lebih halus dan
kurang tajam, sehingga bentuknya yang asli tidak ingat lagi.
Ø Penegasan:
bagian-bagian yang paling menyolok dari suatu hal adalah yang paling
mengesankan, dan karena itu dalam ingatan bagian-bagian ini dipertegas, sehingga
yang diingat hanya bagian-bagian yang menyolok dan bentuk keseluruhan tidak
begitu diingat. Misalnya, kita melihat hidung sesseorang mancung. Karena
terkesan oleh hidungnya, maka dalam mengingat orang itu, kita hanya ingat akan
hidungnya.sedangkan bagian wajah orang itu tidak diingat lagi.
Ø Asimilasi:
sebuah bentuk yang mirip botol, misalnya: akan kita ingat debagai botol,
sekalipun bentuk itu bukan botol sama sekali. Dengan demi kian kita hanya ingat
akan sebuah botol, tetapi tidak ingat bentuk yang asli. Perubahan materi di
sini disebabkan karena kita cenderung untuk mencari bentuk yang ideal dan lebih
sempurna.
c. Kalau
kita mempelajari hal yang baru, mungkin hal-hal yang sudah pernah kita ingat,
tidak dapat ingat lagi. Misalnya seorang seorang anak mengahfal nama kota-kota
di Jawa Barat. Setelah itu ia menghafal nama-nama kota di Jawa Tengah. Pada
waktu itu ia sudah hafal materi ke dua, materi pertama sudah lupa lagi.
Denganperkataan lain, materi kedua penghambat dapat diingatnya materi pertama.
Hambatan seperti ini disebut hambatan retroaktif.
Sebaliknya, mungkin pula materi yang baru kita pelajari tidak dapat masuk dalam
ingatan, karena terhambat oleh adanya materi lain yang sudah terlebih dahulu
masuk dan dipelajari. Dan hamabtan ini disebut hamabatan proaktif.
d.
Ada
kalanya kita sengaja melupakan sesuatu.
Hal ini disebut represi.
Peristiwa-peristiwa yang mengerikan, menakutkan, penuh dosa, menjijikan dan
sebgainya, pendek kata semua hal yang tidak dapat diterima oleh hati nurani
akan kita lupakan sengan sengaja (sekalipun proses lupa yang disengaja ini
kadang-kadang tidak kita sadari, terjadi diluar alam kesadaran kita). Pada
bentuk yang ekstrimnya represi dapat
menyebabkan amnesia, yaitu lupa akan
nama sendiri, alamat sendiri, orangtua, anak-isteri, dan semua hal yang
bersangkut paut dengan dirinya sendiri. Amnesia ini dapat ditolong atau
disembuhkan melalui psikoterapi atau melalui suatu peristiwa yang begitu
dramatisnya sehingga menimbulkan kejutan kejiwaan pada penderita.
2.
Penyebab
Lupa
a.
Inhibisi interaktif yaitu saling mempengaruhi antara memory traces yang lama dengan yang baru, dimana saling
mempengaruhi tadi lebih bersifat
menghambat atau menghalangi pada waktu kita akan mengingat jembali (recall),
membayangkan kembali dua konsep atau dua fakta atau lebih yang pernah telah
dipelajari, berarti masuk di dalam retensi secara berturut-turut, maka
terjadilah semacam kompetisi di anataranya.
b.
Bahan yang dipelajari tidak atau
kurang mempunyai arti.
Misalnya, pada riset-riset tentang ingatan terhadap daftar kata-kata yang
nonsen (tidak ada artinya) ternyata bahkan lebih sukar untuk diingat-ingat,
sehingga setelah beberapa saat sajansudah banyak yang lupa.
c.
Represi atau tekanan, terutama tekanan batin dan atau
emosi, juga dapat menyebabkan lupa. Misalnya, hal-hal yang tidak menyenangkan,
situasi kacau, sukar untuk memproduksi hal-hal yang telah pernah dipelajari.
Livine dan murrphy menemukan bahwa propaganda-propaganda yang tidak menjafi
kenangan atau selera pada pemuda mudah terlupakan daripda hal-hal yang menyenangkan.
d.
Ketidak-gunaan dan
perubahan-perubahan metabolisme didalam sistem saraf, yang menyebabkan memory traces
di dalam otak menjadi tidak jelas, sehingga timullah gejala antrophy. Oleh
karena itu menyebabkan lupa.
e.
Adanya kesiapan mental yang berbeda-beda
menyebabkanlupa.
Misalnya, dalam eksperimen dengan stimuli yang sama, tetapi acuan mental yang berbeda, maka hasilnya
berbeda juga.
f.
Perubahan-perubahan di dalam
situasi recall.
Oleh karena situasi-situasi belajar yang berbeda, maka mempengaruhi ingatan
juga. Misalnya, ketika masih dirumah anak-anak hafal akan bahan-bahan yang
untuk ulangan di sekolah, tetapi sampai di sekolah, alhasil banyak yang tidak
teringat lagi, mereka lupa.
g.
Perubahan-perubahan struktur
kognisi, sikap dan interest.
Faktor-faktor ini memang amat penting di dalam proses belajar. Jadi kalau
struktur kognisi, sikap atau interest berubah, maka mempengaruhi recall juga. Misalnya, karena ulangan atau
ujian yang tertunda, bahkan banyak yang lupa bahan-bahan yang telah dipeljari.
Hal ini karena pada individu mengalami perubahan-perubahan psikologis tersebut
diatas.
h.
Kurangnya ketahanan mental, juuga dapat menyebabkan lupa.
Misalnya, rasa gemetar pada waktu akan menghadapi sesuatu, jadinya bahkan lupa
apa-apa yang diingat, apa-apa yang telah dipelajari jadi hilang (lupa).
No comments:
Post a Comment