Saturday 9 July 2016

Psikologi Faal : Gerak Refleks (1)

Pembahasan Psikologi Faal : Gerak Refleks ini akan dibagi menjadi 2 postingan, isian tiap posting dari mater Gerak Refleks ini adalah :

1. Gerak Refleks (Otot dan Pergerakan, Otot Cepat dan Lambat, Pengendalian Otot Melalui Proprioresptor, Refleks Pergerakan,   Gerakan volunter dan involunter,   Gerakan yang Memiliki Sensitivitas Berbeda terhadap Umpan Balik),  Otakterkait Gerak dengan Tubuh


2. Gangguan Pergerakan dan  Fisiologi Nyeri

Langsung ke pembahasan


A.    Gerak Refleks 
Refleks merupakan respon otomatis yang konsisten terhadap stimulus. Secara umum, refleks adalah gerakan involunter, karena mereka tidak sensitif terhadap penguatan, hukuman, dan motivasi. Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tanpa disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:
Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang – sel saraf motorik – respon pada organ efektor.

Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut.

Ciri gerak refleks yaitu:
1.      Dapat diramalkan jika rangsangannya sama
2.      Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut
3.      Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu
4.      Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls
5.      Spontan, tidak dipelajarai dulu
6.      Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku hewan
7.      Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan
Macam refleks: refleks spinal (pada sumsum tulang belakang), refleks medulla (pada sumsum lanjutan), refleks cerebellar (melibatkan otak kecil), refleks superfisial (melibatkan kulit dan lain-lain), refleks miotatik (pada otot lurik), serta refleks visceral (berhubungan dengan dilatasi pupil dan denyut jantung).

Otot dan Pergerakkan
Semua pergerakan hewan bergantung pada kontraksi otot. Otot hewan vertebrata secara umum dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
a)      Otot polos yang mengendalikan system pencernaan dan organ lainnya,
b)       Otot rangka atau otot lurik yang mengendalikan pergerakan tubuh berkaitan dengan keadaan lingkungan, dan
c)       Otot jantung yang memiliki karakteristik gabungan antara otot polos dan otot rangka.
Tiap otot terdiri dari serat-serat. Sebuah akson mungkin menginervasi lebih dari satu serat otot. Contohnya, otot mata memiliki perbandingan satu akson untuk setiap tiga serat otot dan otot biseps lengan memiliki perbandingan satu akson untuk lebih dari seratus serat otot. Perbedaan tersebut menyebabkan pergerakan mata lebih tepat daripada kerja biseps.

Sambungan neoromuskular (neuromuscular junction) adalah sebuah sinapsis antara neuron motorik dan serat otot. Pada otot rangka, tiap akson melepaskan asetilkolin pada sambungan neuromuskular dan asetilkolin tersebut selalu mengeksitasi otot yang bersangkutan untuk berkontraksi. Tiap otot hanya dapat melakukan satu pergerakan dalam satu arah yaitu kontraksi. Tanpa adanya eksitasi, otot akan berelaksasi. Tetapi otot tidak pernah bergerak secara aktif kearah yang berlawanan. Otot yang kerjanya berlawanan disebut otot antagonis, sebagai contoh sebuah lengan memiliki otot fleksor yang menyebabkan lengan bergerak keatas dan otot ekstensor yang menyebabkan pelurusan lengan.
Pergerakan-pergerakan seperti berjalan, bertepuk tangan, dan gerakan terkoordinasi lainnya membutuhkan adanya pergantian kontraksi sekelompok otot yang berbeda.

Otot Cepat dan Lambat
Pada manusia dan hewan vertebrata beraneka ragam tipe otot bergabung menjadi satu berkas. Kisaran tipe otot yang kita miliki mulai dari serat otot cepat (fast twitch fibers) menghasilkan kontraksi cepat tetapi mudah lelah, sehingga serat otot lambat (low twitch fibers) yang menghasilkan kontraksi lebih lambat tanpa lelah. Kita bergantung pada serat otot lambat dan serat otot menengah untuk aktivitas yang ringan. Serat otot lambat tidak mengalami kelelahan karena serat tersebut bersifat aerobik, serat otot tersebut memanfaatkan oksigen selama pergerakkannya. Penggunaan serat otot cepat secara terus-menerus akan menghasilkan kelelahan karena proses tersebut anaerobik, reaksi berlangsung tanpa memerlukan oksigen, walaupun pada akhirnya oksigen dibutuhkan untuk pemulihan.

Pengendalian Otot Melalui Proprioresptor
Ketika kita sedang berjalan dijalanan yang bergelombang, apa yang terjadi jika informasi dari tulang belakang yang menuju ke otot kaki anda mengalami gangguan? Pijakan kaki anda mungkin akan terlalu keras atau terlalu ringan. Walaupun begitu, anda dapat segera mempertahankan keseimbangan tanpa perlu memikirkannya. Mekanisme ini dikendalikan oleh proprioreseptor. Proprioreseptor adalah sebuah reseptor yang mendeteksi posisi atau pergerakkan bagian tubuh, yang dalam hal ini adalah otot. Propriorseptor otot mendeteksi regangan dan keetegangan sebuah otot, lalu mengirimkan informasi tersebut sehingga sumsum tulang belakang dapat menyesuaikan sinyalnya.
Salah satu contoh proprioreseptor adalah gelendong otot, sebuah resptor yang sejajar dengan otot yang memberikan respon terhadap regangan. Apabila gelendong otot diregangkan, maka saraf sensoriknya akan mengirimkan informasi kesebuah neuron motorik pada sumsum tulang belakang. Kemudian sumsum tulang belakang akan mengirimkan informasi ke arah otot di sekeliling gelendong otot sehingga menyebabkan kontraksi.
Organ tendon golgi adalah proprioresptor yang memberikan respon terhadap peningkatan ketegangan otot. Letaknya di kedua ujung tendon sebuah otot, fungsi organ tersebut layaknya rem yang menghentikan kontraksi otot yang sangat berlebihan. Organ tendon golgi mendeteksi ketegangan yang ditimbulkan oleh kontraksi otot. Impuls organ tersebut melintas ke sumsum tulang belakang.

Refleks Pergerakan
Refleks pergerakan adalah contoh sederhana dari pergerakan. Contoh yang termasuk dalam contoh pergerakan yang rumit adalah berbicara, berjalan, memasukkan benang kedalam jarum, dan memasukkan bola basket kedaalam ring sembari menghindari dua pemain lawan serta kehilangan keseimbangan. Tiap-tiap pergerakan tersebut berbeda satu sama lain dalam barbagai aspek dan tiap pergerakan tersebut juga bergantung tipe pengendalian yang berbeda oleh system saraf.

§  Gerakan volunter dan involunter
Refleks merupakan respons otomatis yang konsisten terhadap stimulus. Secara umum refleks adalah gerakan invounter, karena mereka tidak sensitif terhadap penguatan, hukuman, dan motivasi. Contoh refleks adalah refleks peregangan dan konstriksi pupil sebagai bentuk respons terhadap cahaya terang. Terdapat beberapa prilaku yang dapat dikategorikan gerakan volunter dan involunter murni atau gerakan refleks dan bukan refleks murni. Contohnya menelan, kita dapat menelan atau menghambat menelan secara volunter tetapi dengan batasan tertentu.

§  Gerakan yang Memiliki Sensitivitas Berbeda terhadap Umpan Balik
Pergerakan balistik dilaksanakan secara keseluruhan. Setelah pergerakan tersebut dimulai, maka tindakan pengoreksian tidak dapat dilakukan. Contoh pergerakan balistik adalah refleks, seperti refleks peregangan atau konstriksi pupil sebagai bentuk respon terhadap cahaya terang. Jarang terdapat pergerakan yang sepenuhnya bersifat balistik. Sebagian besar pergerakan dikoreksi oleh umpan balik. Contohnya ketika anda memasukkan benang kedalam jarum, anda membuat sedikit gerakan, mengkoreksi sasaran, lalu membuat penyesuaian gerakan.  


B.     Otak terkait Gerak dengan Tubuh
Korteks Serebrum

Stimulus listrik yang langsung ditujukan ke korteks motorik utama dapat menimbulkan pergerakan. Korteks motorik tidak memilki hubungan langsung dengan otot. Akson dari korteks motorik melintas ke batang otak dan sumsum tulang belakang, kedua bagian tersebutlah yang menghasilkan pola aktivitas pengendali otot.

Korteks serebrum berperan penting untuk tindakan kompleks, seperti berbicara, menulis dan sikap tangan. Korteks motorik dapat mengarahkan kontraksi sebuah  otot yang spesifik, tetapi yang sering kali terjadi adalah korteks memberikan perintah sebuah pergerakan tertentu. Sumsum tulang belakang dan area lain adalah pelaksana perintah tersebut dan bertugas mencari kombinasi gerakan otot yang tepat untuk menghasilkan pergerakan sesuai perintah korteks motor.
Korteks motorik menjadi aktif ketika kita berimajinasi tentang pergerakan. Sebagai contoh, sekelompok pianis menyatakan bahwa ketika mereka mendengar sebuah musik yang mereka kenal dan sering mereka mainkan, mereka membayangkan pergerakan jari-jari dan seringkali mulai menggerakkan jari-jari sesuai dengan nada lagu seolah-olah mereka sendiri yang sedang memainkannya.

Otak dan Sumsum Tulang Belakang

Semua informasi yang berasal dari otak pada akhirnya harus mencapai medula dan sumsum tulang belakang yang akan mengendalikan otot. Beraneka ragam akson yang berasal dari otak tersusun kedalam dua lintasan (traktus) yaitu : raktus dorsoventral dan traktus ventromedial. Hampir semua pergerakan bergantung pada kombinasi kerja kedua lintasan tersebut tetapi banyak juga pergerakan yang lebih bergantung pada salah satu lintasan saja.

Traktus dorsovental sumsum tulang belakang adalah sebuah kelompok akson yang berasal dari area korteks motorik utama, area sekeliling korteks motorik utama, dan nukleus merah yaitu sebuah area pada otak bagian tengah yang sebagian besar outputnya berkaitan dengan otot lengan. Akson pada traktus dorsolateral melintas langsung dari korteks motorik menuju neuron target pada sumsum tulang belakang. Traktus dosolateral melintasi dari sisi otak menuju sumsum tulang belakang pada sisi yang berlawanan (kontralateral) melalui sebuah tonjolan pada medula otak yang disebut piramid. Traktus tersebut mengendalikan pergerakan pada bagian perifer, seperti pada bagian tangan, jari tangan, dan jari kaki.

Akson-akson pada lintasan ventromedial berasal dari korteks motorik utama, area sekeliling korteka motorik utama dan juga dari banyak korteks lainnya. Ditambah lagi akson yang berasal dari tektum otak bagian tengah,formasi retikular, dan nukleus vestibula, yaitu sebuah area pada otak yang menerima input dari sistem vestibula. Akson yang berasal dari traktus ventromedial melintasi ke dua sisi sumsum tulang belakang, bukan hanya ke sisi kontralateral. Traktus ventromedial mengendalikan sebagian besar otot-otot pada bagian leher, bahu, dan batang tubuh. Oleh karena itu, traktus tersebut berkaitan dengan pergerakan, seperti berjalan, memutar tubuh, menekukkan tubuh, berdiri, dan duduk.

 Daerah  Otak di Dekat Korteks Motorik Utama

Sejumlah neuron pada korteks parietal posterior memberikan respon terutama terhadap stimulus visual atau somatosensori, sedangkan sejumlah neuron lain memberika respons terutama terhadap tindakan saat ini dan masa depan, dan masih terdapat sejumlah neuron yang memberikan respons terhadap gabungan stimulus dan respons yang akan didapatkannya. Kita dapat menganggap bahwa korteks parietal posterior adalah bagian otak yang mendeteksi posisi tubuh relatif terhadap lingkungan sekitar.

Korteks somatosensori utama merupakan area utama untuk informasi sentuhan dan informasi tentang tubuh lainnya. Korteks tersebut memiliki jumlah akson substansial yang melintas langsung menuju sumsum tulang belakang. Korteks tersebut juga menyedikan informasi sensori untuk korteks motorik utama. Sel-sel pada korteks prefrontal, korteks premotorik, dan korteks motorik tambahan secara aktif mempersiapkan pergerakan, bagian-bagian tersebut mengirimkan informasi ke korteks motorik, pemicu pergerakan sebenarnya. Korteks prefrontal memberi respon terhadap cahaya, suara, dan sinyal sensori lainnya yang menimbulkan pergerakan. Korteks premotorik menjadi aktif selama merencanakan sebuah pergerakan dan menjadi kurang aktif selama pergerakan tersebut berlangsung. Korteks motorik tambahan berperan penting dalam perencanaan dan pengaturan urutan pergerakan yang cepat, seperti mendorong, menarik, dan memutar.

Serebelum

Serebelum memiliki banyak peran dalam perilaku, termasuk diantaranya adalah fungsi sensori yang dikaitkan dengan persepsi pengaturan waktu atau ritme stimulus. Serebelum memiliki jumlah neuron lebih banyak daripada gabungan seluruh neuron yang terdapat pada bagian otak lain. Serebelum juga memiliki jumlah sinapsis yang sangat banyak. Oleh karena itu, walaupun ukuran serebelum sangat kecil, tetapi struktur tersebut memiliki kapasitas pengolahan informasi yang sangat besar.

Peran penting serebelum adalah untuk menetapkan program motorik baru yang memungkinkan individu untuk melakukan serangkaian tindakan sebagai satu kesatuan. Kerusakan serebelum mengakibatkan gangguan pembelajaran motorik (pergerakan). Serebelum menerima informasi dari sumsum tulang belakang, Semua sistem sensoris melalui nukleus saraf kranial dan korteks serebrum. Informasi tersebut akhirnya mencapai korteks serebelum. Perananya yang penting dalam pengendalian pergerakan, khususnya untuk pengaturan waktu, sasaran dan pengkoreksian kesalahan. Sel-sel pada serebelum tersusun dalam pola yang sangat teratur. Pola tersebut memungkinkan mereka menghasilkan output dengan durasi yang sangat terkendali.

Dari semua area otak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian pergerakan adalah semua bagian otak. Seiring dengan dipelajarinya keterampilan motorik baru oleh seseorang, maka neuron-neuron pada korteks motorik menyesuaikan dengan respon mereka. Pada awalnya pergerakan yang dihasilkan lambat dan tidak konsisten. Seiring dengan bertambah cepatnya pergerakan, maka neuron-neuron yang bersangkutan akan mempercepat laju penembakan. Basal ganglia sangat berperan dalam pembelajaran keterampilan motorik, pengaturan urutan pergerakan untuk membantu satu kesatuan dan secara umum untuk semua bentuk pembelajaran yang tidak dapat dituangkan dalam kata-kata dengan mudah. Penderitaan kerusakan basal ganglia mengalami gangguan pembelajaran keterampilan motorik dan juga tidak mampu mengubah pergerakan baru menjadi sebuah respons otomatis yang tidak kaku.  


No comments:

Post a Comment