1. Definisi dan tahapan dalam Mengingat
2. Teori tentang ingatan/Memori
3. Lupa dan prosesnya
4. Cara meningkatkan daya ingat/Memori
5. Penyakit yang mempengaruhi ingatan dan cara mengatasinya Bag 1
6. Penyakit yang mempengaruhi ingatan dan cara mengatasinya Bag 2
Langsung saja ke pembahasan Definisi dan Tahapan dalam Mengingat
A.
Pengertian Memori ( Ingatan)
Ingatan
dalam bahasa Inggris disebut “memory” adalah kekuatan jiwa untuk menerima,
menyimpan, dan memperoduksi kesan-kesan.
(H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Hlm: 70 dalam Rudiansyah harahap). Menurut Sumardi Suryabrata (Psikologi Pendidikan Hlm: 44 dalam Rudiansyah harahap) ingatan yakni kecakapan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan. Sedangkan ingatan menurut Slameto (Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Hlm:113 dalam Rudiansyah harahap) adalah penarikan kembali informasi yang pernah dialami sebelumnya.
(H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Hlm: 70 dalam Rudiansyah harahap). Menurut Sumardi Suryabrata (Psikologi Pendidikan Hlm: 44 dalam Rudiansyah harahap) ingatan yakni kecakapan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan. Sedangkan ingatan menurut Slameto (Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Hlm:113 dalam Rudiansyah harahap) adalah penarikan kembali informasi yang pernah dialami sebelumnya.
Dari
beberapa pengertian di atas kita dapat menarik benang merah bahwa ingatan atau
memori sebenarnya adalah retensi informasi. Ingatan merupakan tempat dimana
informasi disimpan, dipertahankan dan kemudian bagaimana ia dtemukan atau
diungkapkan kembali dikemudian hari untuk tujuan tertentu.
Ingatan
adalah hal yang spesial dalam perjalanan hidup manusia karena ingatan membuat
hidup dalam diri kita terasa berkesinambungan. Tanpa ingatan, anda tidak akan
mampu menghubungkan apa yang terrjadi kemarin dengan apa yang anda alami saat
ini.
B.
Tahapan-Tahapan Ingatan
Sebelum
seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata
ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul
kembali.Ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari penyandian (encoding),
penyimpanan (storage), dan pengambilan kembali (retrieval).
1.
Penyandian
(Encoding)
Dalam bahasa sehari-hari, penyandian
atau encoding banyak kemiripan dengan atensi dan pembelajaran. Saat kita
mendengarkan dosen berbicara, menonton film, atau berbicara dengan kawan
merupakan proses menyandikan informasi ke dalam ingatan. Ada beberapa konsep
yang berhubungan dengan encoding, yaitu: pengulangan, pemrosesan mendalam,
elaborasi, merekonstruksi citra dan penataan (organisasi).
·
Atensiatensi
Atensiatensi adalah
mengkonsentrasikan dan menfokuskan sumber daya mental. Misalnya pada saat
mahasiswa akan menghadapi suatu ujian, mereka secara selektif harus focus pada
mata kuliah yang akan di ujikan, dan menghindari gangguan lain seperti suara tv
dan radio.
·
Pengulangan
Pengulangan adalah repetisi
informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada dalam ingatan.
Pengulangan akan bekerja dengan baik apabila kita hanya akan mengingat perkara
dalam jangka waktu yang pendek. Untuk mem pertahankan informasi dalam jangka
waktu yang panjang butuh lebih dari sekedar pengulangan untuk
mempertahankannya.
·
Pemrosesan
mendalam
Pemrosesan mendalam ini adalah sebuah
teori yang dikemukan oleh Fergus craik dan Robert lockhart (1972). Teorinya
tersebut dikenal dengan teori level pemrosesan. Teori ini berpandangan bahwa
pemrosesan terjadi pada kontinum dangkal ke mendalam, dimana pemrosesan yang
medalam akan menghaslkan ingatan yang lebih baik. Cirri indrawi atau fisik dari
suatu stimuli akan dianalasis terlebih dahulu pada level dangkal. Pada level
pemrosesan menengah, stimuli tersebut dikenali dan diberi label. Kemudian pada
level yang terdalam informasi ini diproses secara semantic dari segi maknanya.
·
Elaborasi
Elaborasi adalah ekstensivitas
pemrosesan memori dalam penyandian. Para psikolog kognitif menemukan bahwa
ketika individu menggunakan elaborasi dalam menyandikan informasinya, mereka
akan sangat terbantu. Jadi saat kita menyajikan konsep keadilan kepada orang
awam, mereka akan mudah mengingatnya dengan lebih baik jika mereka diberi
contoh yang bagus dari keadilan. Makin banyak anda berbicara tentang keadilan
dan ketidak adilan semakin besar kemungkinan mereka akan mengingat konsep
tersebut. Salah satu alas an mengapa elaborasi bisa bekerja dengan baik dalam
menyandikan informasi adalah karena elaborasi menambahkan perbedaan dalam kode
memori.
·
Mengkonstruksi
citra
Ketika kita mengkonstruksi citra
dari sesuatu, kita sedang mengelaborasi informasi. Allan Paivio (dalam John W.
Santrock, 2008) percaya bahwa memori disimpan melalui satu atau dua cara: yakni
sebagai kode verbal atau sebagai kode citra/imaji. Paivio mengatakan bahwa
semakin detail dan unik dari suatu kode citra, maka semakin baik memori anda dalam
mengingat informasi itu.
·
Penataan
Apabila murid menata
(mengorganisasikan) informasi ketika menyandikannya, maka memori mereka akan
banyak terbantu. Semakin tertata informasi yang anda berikan semakin mudah murid
anda akan mengingatnya. Ini terutama berlaku jika anda menata informasi secara
hierarchies atau menjelaskannya. Chunking (pengemasan) adalah strategi penataan
ingatan yang baik, yakni dengan mengelompokkannya
2.
Penyimpanan
(Strorage)
Tahapan kedua dari ingatan adalah
penyimpanan (storage). Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam
bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut
biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak
sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan
kembali. Penyimpanan ini diperlukan untuk mempertahankan atau menyimpan
informasi. Di antara aspek paling menonjol dari penyimpanan memori adalah tiga
simpanan utama, yang berhubungan dengan waktu (lama) penyimpanannya, yaitu
memori sensoris, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang.
3.
Pengambilan
kembali
Ketika kita mengambil data dari
ingatan, kita menulusuri gudang ingatan untuk menemukan informasi yang relevan,
seperti halnya penyandian pencarian informasi ini membutuhkan beberapa usaha.
Misalnya saat anda bertanya pada sesorang hari apa sekarang? Jawabannya mungkin
akan muncul segera, namun ketika bertanya siapa nama pria berkumis lebat yang
berkunjung di tempat ini dua bulan yang lalu? Maka proses pengambilan
informasinya membutuhkan lebih nayak usaha.
Posisi item dalam suatu daftar juga
mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan dalam mengingat. Orang lebih mudah
mengingat item yang ada di awal atau di akhir dari suatu daftar ketimbang item
yang ada di tengah.
Proses pengambilan informasi ini
sebebnarnya sangat terkait dengan proses penyandian di awal.
No comments:
Post a Comment