Thursday 7 July 2016

Psikologi Umum : Definisi dan Tahapan dalam Mengingat

Pembahasan tentang Memori/Ingatan ini akan dibagi menjadi beberapa materi, adapun pembagian materi pembahasan adalah sebagai berikut  :

1. Definisi dan tahapan dalam Mengingat
2. Teori tentang ingatan/Memori
3. Lupa dan prosesnya
4. Cara meningkatkan daya ingat/Memori
5. Penyakit yang mempengaruhi ingatan dan cara mengatasinya Bag 1
6. Penyakit yang mempengaruhi ingatan dan cara mengatasinya Bag 2

Langsung saja ke pembahasan Definisi dan Tahapan dalam Mengingat


A.                Pengertian Memori ( Ingatan)
Ingatan dalam bahasa Inggris disebut “memory” adalah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan memperoduksi kesan-kesan.
ingat

(H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Hlm: 70 dalam Rudiansyah harahap). Menurut Sumardi Suryabrata (Psikologi Pendidikan Hlm: 44 dalam Rudiansyah harahap) ingatan yakni kecakapan untuk menerima, menyimpan dan memproduksi kesan-kesan. Sedangkan ingatan menurut Slameto (Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Hlm:113 dalam Rudiansyah harahap) adalah penarikan kembali informasi yang pernah dialami sebelumnya.
Dari beberapa pengertian di atas kita dapat menarik benang merah bahwa ingatan atau memori sebenarnya adalah retensi informasi. Ingatan merupakan tempat dimana informasi disimpan, dipertahankan dan kemudian bagaimana ia dtemukan atau diungkapkan kembali dikemudian hari untuk tujuan tertentu.
Ingatan adalah hal yang spesial dalam perjalanan hidup manusia karena ingatan membuat hidup dalam diri kita terasa berkesinambungan. Tanpa ingatan, anda tidak akan mampu menghubungkan apa yang terrjadi kemarin dengan apa yang anda alami saat ini.
B.                 Tahapan-Tahapan Ingatan
Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali.Ada tiga tahapan mengingat, yaitu mulai dari penyandian (encoding), penyimpanan (storage), dan pengambilan kembali (retrieval).
1.                  Penyandian (Encoding)
Dalam bahasa sehari-hari, penyandian atau encoding banyak kemiripan dengan atensi dan pembelajaran. Saat kita mendengarkan dosen berbicara, menonton film, atau berbicara dengan kawan merupakan proses menyandikan informasi ke dalam ingatan. Ada beberapa konsep yang berhubungan dengan encoding, yaitu: pengulangan, pemrosesan mendalam, elaborasi, merekonstruksi citra dan penataan (organisasi).
·                                             Atensiatensi
Atensiatensi adalah mengkonsentrasikan dan menfokuskan sumber daya mental. Misalnya pada saat mahasiswa akan menghadapi suatu ujian, mereka secara selektif harus focus pada mata kuliah yang akan di ujikan, dan menghindari gangguan lain seperti suara tv dan radio.
·                     Pengulangan
Pengulangan adalah repetisi informasi dari waktu ke waktu agar informasi lebih lama berada dalam ingatan. Pengulangan akan bekerja dengan baik apabila kita hanya akan mengingat perkara dalam jangka waktu yang pendek. Untuk mem pertahankan informasi dalam jangka waktu yang panjang butuh lebih dari sekedar pengulangan untuk mempertahankannya.
·                     Pemrosesan mendalam
Pemrosesan mendalam ini adalah sebuah teori yang dikemukan oleh Fergus craik dan Robert lockhart (1972). Teorinya tersebut dikenal dengan teori level pemrosesan. Teori ini berpandangan bahwa pemrosesan terjadi pada kontinum dangkal ke mendalam, dimana pemrosesan yang medalam akan menghaslkan ingatan yang lebih baik. Cirri indrawi atau fisik dari suatu stimuli akan dianalasis terlebih dahulu pada level dangkal. Pada level pemrosesan menengah, stimuli tersebut dikenali dan diberi label. Kemudian pada level yang terdalam informasi ini diproses secara semantic dari segi maknanya.
·                                             Elaborasi
Elaborasi adalah ekstensivitas pemrosesan memori dalam penyandian. Para psikolog kognitif menemukan bahwa ketika individu menggunakan elaborasi dalam menyandikan informasinya, mereka akan sangat terbantu. Jadi saat kita menyajikan konsep keadilan kepada orang awam, mereka akan mudah mengingatnya dengan lebih baik jika mereka diberi contoh yang bagus dari keadilan. Makin banyak anda berbicara tentang keadilan dan ketidak adilan semakin besar kemungkinan mereka akan mengingat konsep tersebut. Salah satu alas an mengapa elaborasi bisa bekerja dengan baik dalam menyandikan informasi adalah karena elaborasi menambahkan perbedaan dalam kode memori.
·                     Mengkonstruksi citra
Ketika kita mengkonstruksi citra dari sesuatu, kita sedang mengelaborasi informasi. Allan Paivio (dalam John W. Santrock, 2008) percaya bahwa memori disimpan melalui satu atau dua cara: yakni sebagai kode verbal atau sebagai kode citra/imaji. Paivio mengatakan bahwa semakin detail dan unik dari suatu kode citra, maka semakin baik memori anda dalam mengingat informasi itu.
·                     Penataan
Apabila murid menata (mengorganisasikan) informasi ketika menyandikannya, maka memori mereka akan banyak terbantu. Semakin tertata informasi yang anda berikan semakin mudah murid anda akan mengingatnya. Ini terutama berlaku jika anda menata informasi secara hierarchies atau menjelaskannya. Chunking (pengemasan) adalah strategi penataan ingatan yang baik, yakni dengan mengelompokkannya
2.                  Penyimpanan (Strorage)
Tahapan kedua dari ingatan adalah penyimpanan (storage). Apa yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali. Penyimpanan ini diperlukan untuk mempertahankan atau menyimpan informasi. Di antara aspek paling menonjol dari penyimpanan memori adalah tiga simpanan utama, yang berhubungan dengan waktu (lama) penyimpanannya, yaitu memori sensoris, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang.

3.                  Pengambilan kembali
Ketika kita mengambil data dari ingatan, kita menulusuri gudang ingatan untuk menemukan informasi yang relevan, seperti halnya penyandian pencarian informasi ini membutuhkan beberapa usaha. Misalnya saat anda bertanya pada sesorang hari apa sekarang? Jawabannya mungkin akan muncul segera, namun ketika bertanya siapa nama pria berkumis lebat yang berkunjung di tempat ini dua bulan yang lalu? Maka proses pengambilan informasinya membutuhkan lebih nayak usaha.
Posisi item dalam suatu daftar juga mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan dalam mengingat. Orang lebih mudah mengingat item yang ada di awal atau di akhir dari suatu daftar ketimbang item yang ada di tengah.
Proses pengambilan informasi ini sebebnarnya sangat terkait dengan proses penyandian di awal.



No comments:

Post a Comment