Thursday 9 June 2016

Persepsi dalam Psikologi Kognitif

Bentuk-bentuk Persepsi

Bentuk – bentuk Persepsi yaitu:

1.      Persepsi visual. Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

2.      Persepsi auditori. Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

3.      Persepsi perabaan. Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

4.   Persepsi penciuman. Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.

5. Persepsi pengecapan. Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.



persepsi

Persepsi Visual
Suatu proses melihat dimana pengalaman-pengalaman individu dihubungkan dengan benda yang sedang dilihat. Masalah utama dalam persepsi visual adalah bahwa apa yang orang lihat adalah bukan hanya terjemahan rangsangan retina (yaitu, gambar pada retina). Jadi orang yang tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk menjelaskan apa visual yang pengolahan lakukan untuk membuat apa yang benar-benar melihat.
Ada berbagai cara menyusun stimuli yang dikenal dengan hukum Gestalt, artinya  keseluruhan atau konfigurasi. Ide dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg paling sederhana yg memiliki arti. Prinsip utamanya adalah :
1.      Wujud dan latar ( Figure and Ground). Obyek-obyek yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal lainnya sebagai latar (ground).
2.      Kedekatan (Proximity). Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap atau dipersepsikan sebagai suatu totalitas atau kelompok.
3.      Ketertutupan (Closure). Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
4.      Kesamaan (Similarity). Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.
Kesinambungan (Continuity). Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada obyek-obyek yang ada.

Ilusi
Ilusi merupakan kesalahan dalm persepsi, yaitu memperoleh kesan yang salah mengenai fakta-fakta yang objektif yang disajikan oleh alat-alat indera kita.
1.      Ilusi disebabkan faktor-faktor eksternal.
Gambar pada cermin serta gaung suara adalah ilusi tipe ini. Gambar atau bayangan dicermin kelihatannya terletak dibelakang kaca, ini disebabkan dari arah itulah cahaya datang mengenai mata kita. Gaung datang dari arah yang berlawanan dengan posisi kita berdiri, karena di situ pula suara tidak masuk kedalam telinga kita.
2.      Ilusi disebabkan kebiasaan.
Rangsangan-rangsangan yang disajikan sesuai dengan kebiasaan kita dalam mengenali, kita akan lebih mudah menimbulkan ilusi bila otak kita bisa dengan pengindraan visual yang mengandalkan perspektif maka akan terjadi kesalahan.
3.      Ilusi karena kesiapan mental atau harapan tertentu.
Jika kita kehilangan sesuatu dan ingin sekali menemukannya kembali. Anda akan sering melihat sesuatu yang mirip barang tersebut.
4.      Ilusi karena kondisi rangsang terlalu kompleks.
Bila rangsang yang diamati terlalu kompleks, maka rangsang tersebut dapat menutup-nutupi atau menyamarkan fakta-fakta objektif dari objek atau gejala tertentu.

 Kesimpulan
  • Persepsi merupakan suatu proses psikologi yang didahului oleh penginderaan berupa pengamatan, pengingat dan pengidentifikasian suatu objek.
  • Agar individu dapat menyadari dan mengadakan persepsi, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: a) adanya obyek atau stimulus yang dipersepsikan, b) adanya alat indera/ reseptor, c) adanya perhatian.
  • Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Suatu proses melihat dimana pengalaman-pengalaman individu dihubungkan dengan benda yang sedang dilihat
DAFTAR PUSTAKA

Saswono W, Sarlto.2003.Pengantar Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.
Shaleh, Abdul Rahman.2008.Psikologi, Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.Jakarta: Kencana.
Solso, Robert L.,dkk. 2008.Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

No comments:

Post a Comment